Minggu, 29 Juli 2012

Catatan Perjalananku di usia 21



Sahabat blogger... Pernahkah kita merasakan segala sesuatunya dengan baik maupun dengan mengecewakan teman-teman kita yang lain? Sudahkah kita melakukan pencapaian yang mumpuni semasa kita merayakan ulang tahun sebelumnya (diawal pergantian usia)?? Aku yakin, ada banyak alias segudang harapan dan keinginan yang sahabat blogger miliki di awal pergantian usia sahabat semua. Tapi kira-kira sudah ada yang terpenuhi belum yaa??

Hmm... Memang untuk mengevaluasi intensitas keberhasilan diri kita perlu membongkar kembali ingatan-ingatan kita apakah ada yang membanggakan atau justru malah menggagalkan bagi kita. Semisalnya, awal tahun lalu kita pernah bermimpi dan berharap, dalam waktu dekat aku akan meraih juara kelas!!! Tetapi pada kenyataannya aku hanya meraih juara I Harapan dari keenam kategori pemenang dari sepersekian kelompok lomba. Bilapun demikian, sebenarnya kita tidak gagal. Hanya kita mendapatkan apa yang Tuhan kehendaki. Betul bukan sahabatku??

Perlu dimaklumi bahwa sebesar apapun rencana besar kita, hanya Allah yang menentukan. Kita hanya bisa berbahasa yunani “Ora Et Labora” sambil menerapkannya pada diri kita. Setuju gak semua!!! Nah, sedikit sharing nih, aku akan coba untuk ‘me-rekap’ semua catatan perjalanan aku dari awal Agustus lalu hingga akhir bulan Juli ini. Sembari tutup bulan, sekaligus akan jadi penutup postingan aku untuk bulan Juli ini dan mulai postingan baru di awal Agustus esok.

Kita mulai dari yang paling dekat dulu. Blogging. Pada awalnya aku sempat bergonta-ganti nama blog, berikut kontennya dan desainnya, tapi kemudian aku hapus lagi karena aku anggap blog-blog tersebut, GAGAL... Gan :D . Hampir sekitar 10 kali aku buat dan hapus lagi karena aku menganggap blog lama aku tidak ada yang melihat alias ‘blong-follower’. Huhuhuuu... Memang, untuk kita belajar menulis perlu adanya wadah pribadi yang bisa kita jadikan tempat belajar menulis, yaitu blog. Tapi entah mengapa aku saat itu kerap kali bergonta-ganti blog oleh karena masalah yang saat itu aku belum tahu jawabnya, yaitu ingin dikomen oleh banyak orang.


Sebenarnya peristiwa menyelekit tersebut sudah lama terjadi, dan mulai membesar kembali pada bulan September 2011 dan berlanjut hingga akhir April 2012. Lalu pada akhirnya salah satu teman saya memberikan ‘tips’ jitu kepada saya perihal menambah follower dan memperramai tanggapan alias komen di akhir bulan Mei 2012 (ada di postingan aku Sharing itu penting, ternyata). Dan hasilnya manjur tenan !!!! Dalam hitungan bulan hingga aku menyelesaikan postingan ini, terhitung ada 23 follower blog aku, 206 komen terpublis, 1276 total pageview dan pernah masuk ke daftar 10 tertinggi mesin pencari google SERP. Aku harus katakan ‘Alhamdulillah’ untuk ini dan harus lebih berkembang lagi kedepannya. Harapan pertama aku, terwujud.

Yang kedua, harapan bisa bekerja di kantor. Walaupun kedua orangtuaku tidak sepenuhnya mengizinkan aku untuk mengambil pekerjaan namun itu menjadi salah satu harapan aku saat perayaan ulang tahun aku Agustus 2011 lalu. Aku merasakan bagaimana susahnya mencari pekerjaan saat itu. Panas-panasan, kemondar-kemandir, cetak sana cetak sini... beuuh!!! Istighfar tingkat dewa pokoknya deh. Belum lagi jika ada yang tidak cocok dengan kriteria aku mengenai pembagian waktu yang kerap kali tidak cocok alias berbenturan dengan satu atau dua hal, misalnya kegiatan LPM atau yang lainnya.

Namun demikian kata ‘Alhamdulillah’ perlu aku kembali ucapkan disini. Aku dapat kesempatan kontrak mengajar mata kuliah Teknik Editing Film dan Teknik Desain Grafis Photoshop dan 3Ds Max di sebuah kampus di Salemba, Jakarta Pusat. Walaupun hanya satu semester saja, aku dapat banyak ilmu dan pengalaman selama bekerja di tempat tersebut. Mungkin bagi sahabat blogger yang ingin aku men’sharing artikel sekitar desain dan editing film, silakan request di kotak komentar yaah. Hehehehe :D (ngitung-ngitung meningkatkan rating di blog ini, hihihihi *ups*). Harapan kedua aku, terwujud.

Yang ketiga, punya pacar yang setia. Awal Agustus lalu aku tak pernah melepas do’a yang satu ini. Hampir setiap bulan aku mencoba satu atau dua hal perihal pencapaian keinginan ini, dan ternyuataaaaa............ ***deng dereng deng deng*** ................................... ada sih, cuman gak sampai lama. Yaaaahhhhhh *penonton kecewa*

Sahabat blogger masih ingat dengan postingan aku yang berjudul Kisahku Dengannya dan Kisahku Dengannya part 2? Itulah rekap kecil dari sepersekian pencapaian aku perihal tentang cinta. Jadi kesimpulannya apa In??? Kesimpulannya .... Harapan ketiga aku, gagal.

Terakhir, aku mau berbagi cerita nih mengenai perjalanan panjang aku menghadapi sidang Tugas Akhir di kampus aku. Saat itu aku bertindak sebagai editor film. Dimulai dari awal bulan maret 2011 hingga Desember 2011 sebelum akhirnya aku diwisuda, kerja seorang editor film bisa dibilang pekerjaan yang lumayan mudah namun sulit di penerapannya. Tiba-tiba aku teringat sebuah cerita yang datang dari sahabat blogger kita yang bernama Ocha Rhoshandha dengan blognya Cerita Ocha. Saat itu ia pernah menulis sebuah postingan yang berjudul Project Film Kelar. Aku membaca postingan ala Ocha dan ia menjabarkan secara rinci keluh kesahnya perihal capeknya editing video.

Yap. Kalau Ocha bisa me-render film singkat tersebut hingga 8 jam lamanya, aku bisa 12 jam lebih. Bayangkan film 30 menit, berisi potongan video pecah-pecah yang harus disatukan demi estetika khas dari video kelompok aku, harus dirender dengan waktu yang lama seperti itu. Belum lagi jika aku berhadapan dengan dosen pembimbing aku, film yang sudah dirender harus dirombak lagi sesuai keinginnya. Wualaaahhhhduuuhhhh............... Edit ulang pastinya render ulang lagi. Dan kalau mau ditotal-total, aku bisa bertahan di rumah teman aku hingga satu minggu lamanya hanya menyelesaikan proses pasca-produksi ini.

Banner Wallpaper Program Tugas Akhir hasil editan penulis 'Jalan Nikmat'


Setelah sukses editing video yang bisa bikin aku teler bin kebelinger karena terus-terusan menghadap monitor komputer, akhirnya aku diwisuda pada bulan Desember 2011. Perjuangan aku untuk segera lulus dan menyandang gelar sebagai Abraham Yusuf Indrayana, A. Md , berhasil aku tempuh. Harapan keempat aku, terwujud.



Yah itulah segelintir cerita dari aku perihal rekap perjalanan hidup aku selama penuh umur 21 ini. Harapan aku kedepan, mungkin akan aku jabarin di postingan selanjutnya yak. Hehehe .... Tapi yang pasti, bisa lebih baik dari yang lalu. Aku senang bisa berkarya dan berekspresi selama aku berumur 21. Aku bisa memperbanyak teman, sahabat, dan yang terakhir... nambah kawan-kawan baru di dunia maya. Hehehe ...... Ada Aninda Naima, Annesya, Chumhienk, Cilembu, Ocha Rhoshandha, Nina Amalia, Tiesa, Ria, dan sahabat blogger lain yang sering mampir ke blog ini. Aku merasa semakin dekat dengan kalian karena kita sering banget nge-blogwalking, komen di sana-sini, sehingga sangat menjalin tali persahabatan antara kita semua, walaupun dalam dunia maya tapi suatu saat jika Tuhan menghendaki kita semua pasti bisa bertemu kok :)

Akhir kalimat, sambil menutup umur aku yang ke 21, aku mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada sahabat blogger yang setia untuk mampir di blog ini. Aku akan setia mendengarkan request-request dari sahabat blogger semua demi kemajuan blog aku ini. Yap, meskipun ulang tahun aku masih di awal Agustus mendatang namun aku sudah bisa merasakan apa itu yang disebut ‘pencapaian’. Terkadang memang dalam sebuah rencana itu ada keberhasilan ada pula kegagalan. Tinggal gimana kita menyikapinya aja, apakah ingin tetap lanjut atau menyerah sampai disini saja.

Sahabat blogger ... jadilah teman bagi kita semua. . .  ^ ^

Kamis, 26 Juli 2012

A Love, Me, and the Life (Menilai Cinta dalam Kehidupan)


Ketika kita merenung sejenak oleh seuntai kalimat cinta yang kian membelenggu dalam kehidupan ini, sekejap kita pun merasakan... betapa indahnya cinta yang kita miliki. Banyak sekali yang dapat kita presentasikan mengenai halnya cinta kepada beragam tujuan. Misalnya kepada Allah, kedua orang tua kita, kepada nenek/kakek kita, kepada saudara sepupu atau sekandung kita, kepada suami/istri kita (Heittts.... Gue Belom Punya Loh Yaaa :P), ataupun kepada pacar kita. Semuanya pasti diikatkan dengan satu kata ‘cinta’, betul kan sahabat blogger?

Harus diakui bahwa Cinta bener-bener bisa membawa kita seakan terbang menuju surga ala dunia. Sangking bahagianya terkadang kita sampai dibutakan oleh cinta (bagi yang memiliki perasaan berlebih). Semisal contoh, pasangan yang terlalu cemburu dan akhirnya berbuat kriminal, pasangan yang terlalu protektif, dan lain sebagainya. Yah, mudah-mudahan kita tidak termasuk yang dikategori seperti itu yah, sahabat blogger. Amminn ^ ^

Disini, aku mau share sejenak mengenai peranan cinta dalam kehidupan kita. Katakanlah sepasang kekasih yang sesaat lagi akan menuju ke pelaminan, tentunya mereka sudah melewati proses yang namanya proses mencintai dan dicintai. Cinta itu ibarat sebuah bangunan. Susah payah dibangun demi menjadikan rumah, bila dirawat bersama tentu akan awet. Sebaliknya bila sedikit saja kita mainin api, maka bisa hanguslah bangunan yang sudah susah payah dibuat itu. Bener oraa :D

Sri Hastuti Handayani, atau selanjutnya kita sapa saja “Achie”, sahabat aku sejak satu setengah tahun lalu menjabarkan secara simpel namun gamblang di akun twitternya, sesaat sebelum aku menuliskan artikel ini. Terinspirasi dari apa yang di-tweetkan Achie, maka aku pun memberanikan diri untuk memposting artikel ini.

-   Jika “cinta” diibaratkan sebuah musim, kalau dibahasa Indonesia musim itu menunjukkan keterangan waktu, maka dari itu bukan tentang seberapa kuat ia bertahan dalam setiap musimnya. Tetapi tentang seberapa kuat dia, untuk mampu menjalani cinta disetiap musimnya
-   “Cinta” adalah sebuah karunia yang paling berharga yang diberikan oleh Yang Maha Kuasa . Tanpa cinta, kita takkan hadir di dunia ini.
-   “Cinta” itu laksana embun pagi, memancarkan kedamaian yang menyejukkan hati
-   “Cinta”, adalah salah satu alasan untuk kita tersenyum
-   “Cinta” adalah satu kata yang dapat menjadi alasan mengapa kita mudah memaafkan seseorang, terutama kepada orang yang kita cintai



Dan bila aku harus ikut berargumen, bilamana kekuatan cinta tak dilandasi dengan rasa saling percaya, maka sedikit demi sedikit pasti akan rapuh juga cinta itu. Pengalaman pribadi aku ketika aku pernah berhubungan jarak jauh dengan salah satu si doi, akibat dari saling ketidakpercayaan diantara kami akhirnya patahlah hubungan cinta kami. Demikian pulanya cinta tak pernah mengenal adanya perbedaan kasta, tingkat, ataupun derajat. Seluruh insan yang memiliki akal dan hati untuk menjalani kehidupan, dapat merasakan apa itu cinta dan menerapkannya pada kehidupan kita.

Lalu, apakah cinta sejati itu benar adanya? Bagi yang meyakininya bisa jadi hal itu beneran ada dan nyata. Lihatlah pada sepasang orang-orang yang begitu menikmat masa indah pacaran, menikah, dan berharmoni dalam satu naung pasangan. Mereka begitu terbuai dalam jurang cinta yang membawanya jatuh. Lalu bagaimana dengan mereka yang selalu dilanda kegalauan karena sering diputus oleh cinta? Jawabnya, bersabarlah!!! Semua akan indah pada waktunya. Kita hanya perlu berusaha, berusaha, dan berusaha mencari siapa yang akan menjadi cinta sejati kita. Betul? Namun tentunya cinta yang bener-bener sejati adalah cinta kita terhadap sang pencipta kita, yaitu Allah SWT. Yang bilang setuju, angkat tangan *eh*

Loh maksudnya?? Lalu cinta sejati terhadap sesama manusia itu gak ada dong? Siapa bilang... (aku yang bilang :P) Hehehehe. Cinta sejati terhadap sesama makhluk Allah itu tetap ada kok, tinggal gimana kita menjalaninya aja. Hanya definisinya saja disini yang bergeser. Artinya, cinta kita kepada sesama umat makhluk tidak boleh melebihi cinta kita terhadap Allah SWT. Oleh karena itu janganlah kita ‘terlalu cinta’ terhadap seseorang yang sedang kita sayangi. Terlalu cinta dapat membuat kita merasa sakit ketika orang yang kita sayangi mengkhianati kita.

Seperti Sabda Rasulullah SAW ketika ditanya oleh salah satu sahabatnya. “Wahai sahabatku, siapakah orang yang harus kami baktikan terlebih dahulu?” Lalu Nabi menjawab dengan lantang sebanyak TIGA KALI, “IBUMU!!!!” kemudian AYAHMU. Penegasan statement Rasulullah barusan mengingatkan kita betapa pentingnya prioritas cinta dan bakti kita kepada kedua orang tua kita, terutama IBU kita. Jelas sekali bahwa tujuan cinta kita selain yang utama yaitu kepada Allah SWT, yaitu kepada ibu kita, ibu kita, dan ibu kita lagi, ayah kita, teman atau saudara kita, dan kemudian... yang lainnya di urutan ini. Hehehe... Meski berada di urutan terakhir namun kenyataannya cinta tidak pernah memandang dimana ia berposisi.

Yah, In ... Meski dirimu sekarang masih menjomblo,dan 100 persen tak memiliki siapapun (curahan-galau :P), tetapi bila sudah bicara tentang cinta... marilah kita berdiskusi bersama mengenai peranan cinta dengan kehidupan kita. Apakah cinta yang membawa kebahagiaan dalam kehidupan kita? Ataukah membawa kegalauan dalam kehidupan kita (bagi yang sedang berpasangan)?? Tentunya, kehadiran cinta dalam kehidupan kita merupakan anugerah terindah yang pernah Tuhan kasih ke dunia. Nah, bagi sahabat blogger yang belum menemukan cinta untuk kemudian diseriuskan, terus cari dan jangan menyerah !!! Gapailah cintamu, dan kejarlah kebahagiaanmu .... Insya Allah, Tuhan pasti meridhai ^ ^

Minggu, 22 Juli 2012

Pekan Jurnalistik Seminar 2012 Universitas Negeri Jakarta (part 2) : “Lanjutan ‘Sharing Articles’ Workshop Didaktika UNJ 6 Juli 2012”


Tatthathaaaa..... Assalammu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, sahabat blogger semuaaa :D Alhamdulillah yaa setelah cukup sukses berpuasa di hari ke-1 bulan Ramadhan ini, kini aku bisa kembali menuliskan catatan yang sempat aku tunda dalam postingan sharing articles dengan topik Pekan Jurnalistik Seminar Didaktika 2012 part 1. Sahabat blogger masih pada ingat kan? Ya ya ya... memenuhi keinginan dari sahabat blogger untuk menanti lanjutan artikel dari aku, kini aku lanjutkan ya di postingan ini. Hmm... pasti temen-temen udah gak sabaran yaa bacanya??? Hehehehe *ngarepbangetsiiin* :p

Okeei. Before we start to share better I wrote down the intermezzoes as usual (artinya apa juga aku gak tahu nih :p) hahahaha. Artinya, kita intermezzoan dulu yah seperti biasa dan ciri khasnya sang aku Wadah Bebas Jurnalismeku. Setuju??

Sahabat blogger bagaimanakah kesan puasa di hari pertama? Wah, pasti bermacam-macam yaa. Share di komentar juga yaa :) . Tetapi, kabar tak menyenangkan datang dari sahabat blogger kita yang bisa aku katakan cukup dedikatif dalam kegiatan blogwalkingnya. Yup betul, ia adalah blogger kita yang bernama Nufadillah (Nufa, atau NF) dengan blognya Welcome to My Zone. Ada apa dengan dirinya? Beberapa hari silam ia meminta izin kepada kita semua untuk “Hiatus” seengaknya selama bulan Ramadhan ini. Loh kenapa begitu kak Nufadillah??? Sebenarnya aku pun tak setuju dengan keputusan hiatusistan yang diambil oleh Nufa, tetapi apa boleh buat. Kita hanya bisa berharap agar Nufa bisa mencabut keinginan hiatusnya dan kembali kepada kita semua disini, para sahabat blogger. Aminn ^ ^

Baik. Sementara tanpa ada Nufa disisi kita semua aku lanjut yah mengenai sharing artikel jurnalistik yang aku dapat di Workshop Didaktika UNJ awal Juli lalu. Tertahan di hari ke-2 aku mau review lebih lanjut nih mengenai 9 elemen jurnalistik itu apa aja sih penjabarannya? Kenapa kok dipakai di begitu banyak belahan dunia jurnalisme?? Haruskah kita semua memahaminya??? Yap betul. Landasan utama seorang jurnalisan adalah ketika ia mengerti apa itu 9 elemen jurnalisme. Mari aku jabarkan secara sederhana yaa ...

1.  Kebenaran. Terus berinteraksi antara peristiwa dengan narasumer, para saksi, publik, dan wartawan dalam jangka waktu tertentu.
2.  Loyalitas. Terapkan pada masing-masing kita bahwasanya ketika kita jadi wartawan kelak nanti (Aminn), majikan kita bukanlah Pemimpin Redaksi, Repel, atau pemilik perusahaan, melainkan kepada Publik !!!! Karena hanya publik lah yang akhirnya menilai, seberapa jauh independensi berita terhadap suatu peristiwa itu tersiar secara luas. Sebagai contoh, ketika aku bekerja di Seputar Indonesia RCTI (Aminnnnnn ....), maka bos aku sesungguhnya bukanlah Arief Suditomo, Putra Nababan, atau bahkan Harry Tanoesoedibjo, yang memang memegang kuasa di MNC Berjaringan itu.
3.  Verifitas. Jangan tinggalkan yang satu ini. Terus cek dan ricek kebenarannya. Carilah sumber yang jelas mengenai tuduhannya.
4.  Disiplin, namun berjarak. Wartawan harus tahu segala sesuatunya, sumber informasi berikut rekonstruksi peristiwanya. Plus, wartawan harus punya banyak relasi, namun tetap menjarak diri demi menjaga independensi berita. Misalnya, kasus korupsi. Ketika teman dekat kita terlibat kita harus tetap menuliskan berita dengan apa adanya dan tidak memihak dengan alasan apapun, sekalipun ia teman dekat kita.
5.  Independensi. Hmm... Lagi-lagi independensi. Penekanan kembali, wartawan harus tetap independen, dengan gaya kritis namun tetap proposional.
6.  Penemu forum Publik. Berikanlah sedikit ruang untuk publik agar bisa bertukar informasi, menyampaikan pendapat, dan memberi masukan untuk kepentingan mereka.
7.  Komprehensif dan Proposional. Kita harus menyampaikan informasi yang menyeluruh dan tuntas. Jangan setengah-setengah, demi menghindari kesalahpahaman.
8.  Mendengarkan hati kecil penulis. Sahabat blogger sebagai aku berita masa depan (Amminn yaa Rabbal’alaminnnn.............) harus memiliki kepentingan dan keinginan pribadinya. Namun tetap, berita yang baik tidak menggunakan opini pribadi kita. Itulah yang disebut dengan keterbukaan :)
9.  Tanggung jawab. Tidak berhenti sampai di menulis dan mempublikasikan saja lho. Sahabat blogger juga harus mampu bertanggung jawab terhadap konten yang kita buat agar kelak dikemudian hari tulisan kita mampu membawa sebuah dampak bagi publik.

Aku mau ngasih contoh simpelnya nih. Hehe simak dulu yaa (eitss ini hanya contoh lhoo :D).


“Sebuah rumah yang diketahui pemiliknya yang bernama Icha, dikabarkan tengah disusupi ular sepanjang enam puluh sentimeter. Diduga ular tersebut bersembunyi di pelataran taman atau di bagian belakang rumah. Santer kabar beredar oleh seorang sahabat dekat Icha yang berinisial SA, setelah akhirnya berhasil membuat geger warga sekitar. Diketahui, rumah yang berada di kota Magetan, Jawa Timur itu sedang dalam keadaan tidak rapih saat kabar beredar. Namun perempuan yang berstatus sebagai mahasiswa di Universitas Jember, Jawa Timur itu, membantah adanya ular bergeliat didalam rumahnya. Warga setempat  juga belum dapat memastikan apakah ketidak rapihan tersebut disebabkan oleh ular yang memberantaki rumahnya. Dari Magetan, Jawa Timur. Abraham Yusuf Indrayana, melaporkan... “

Coba sahabat blogger amati berita diatas. Beritanya independen tidak? Benarkah ada ular di dalam rumah Icha? Darimana sumber jelasnya mengapa si SA menyatakan bahwa di rumah Icha ada ular? Bagaimana kalau itu bukan ular melainkan karena hal lain?? Hehehe.... Seharusnya, ada kalimat yang ditambah ketika kejelasan peristiwa itu belum terungkap atau sedang dalam tahap investigasi ...

“Saat ditemui wartawan di lokasi kejadian, Ketua Tim dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur berjanji akan menginvestigasi kejadian ini.”

Benar kan??? Artinya, kita masih menunggu apakah rumah Icha benar telah disusupi ular atau tidak. Hehehe..... :D

Hari ke-3
Kita berlanjut ke Hari ke-3 aku di LDPM yaa. Sedikit menambahkan yang kemarin tentang Bahasa Jurnalistik. Rumusan bahasa jurnalistik akan lebih lengkap jika ada kelima unsur  :
1.            Selalu menggunakan kalimat aktif
2.            S. P. O. K (hayoooo........ sahabat blogger masih pada inget kann :D)
3.            Hukum DM alias Diterangkan Menerangkan
4.            Memahami EYD
5.            Kalimatnya harus efektif

Okee. Next kita bahas di komentar yah jika masih ada yang belum mengerti...
Di hari ke-3, aku diajarkan mengenai teori dasar layout dan foto jurnalisme. Kita mulai dari foto jurnalisme dulu yaa. Definisi dari foto jurnalisme itu adalah ketika kita berfoto dan hasilnya dapat menceritakan isi dari foto tersebut. Kaitannya, seperti ‘Human Interest’. Sisi menarik dari mannusia yang sedang melakukan sesuatu untuk mencapai apa yang sedang diinginkannya.

Sebagai contoh nih... Seorang bapak yang berjuang keras menarik getek dan menyebrangi sungai demi menyekolahkan anaknya. Dalam foto itu, menggambarkan betapa perjuangan si bapak demi menyekolahkan anaknya. Obyeknya, bisa bapak yang sedang menarik getek dengan anaknya yang duduk termenung. Maaf yaa sahabat blogger jika fotonya aku gak punya. Itu hanya gambaran saja hehehehe :)

Oh iya. Tak lupa aku juga mau bilang ketika kita ingin berfoto jurnalisme kita tidak perlu kamera bertingkat tinggi atau semacam DSLR lho. Bahkan, dengan modal kamera handphone pun, asalkan jelas itu bisa jadi foto berita. Menyenangkan bukan?

Hari ke-4
Terakhir, kita bahas disini mengenai teknik dasar layout. Sahabat blogger pasti juga gemar membaca majalah atau tabloid kan? Nah, kalau sahabat blogger pernah perhatikan bagian depan/covernya, terlihat indah sekali bukan? Ada garis-garis, warna beraneka ragam, ilustrasi sketsa dsb. Yap, itu adalah perpaduan antara dua elemen gambar yang kemudian dipersatukan sehingga membentuk estetis yang indah. Yuk kita simak sedikit yang dibawah ini ....

Dalam tipe gambar itu sendiri memiliki dua macam, yakni gambar berbitmap dan gambar bervektor. Gambar berbitmap adalah gambar yang berlandaskan sekumpulan pori-pori kecil dengan beraneka ragam warna, menyatu dan akhirnya menajdi sebuah obyek gambar, misalnya Foto.

Sedangkan gambar bervektor adalah gambar yang hanya berasal dari garis-garis yang lurus dan melengkung menjadi sebuah bentuk saja. Kecendrungan tipe gambar ini diapaki ketika kita ingin menggambar batik, pernak-pernik, bebungaan, dan lain-lain.

Lalu apa perbedaannya? Gambar bervektor cenderung lebih ringan dalam hal ukuran dibanding gambar berbitmap, karena ia memakai sedikit warna. Sahabat blogger coba kita simak gambar di bawah ini ....








Nah jika kita menggunakan kedua elemen itu menyatu dalam satu desain majalah atau cover, pasti akan jadi lebih indah. Sahabat blogger bisa mencobanya ketika sahabat blogger mampu mengoperasikan software berbitmap seperti Adobe Photoshop dan software bervektor seperti Corel Draw.

Uuuhhh..... pegeeellll mengetik sekian banyak tulisan disini yah. Hehe... tapi tak mengapa. Memang kewajiban aku untuk menyambung artikel ini bukan?? Nah, aku sudah berbagi ilmu nih kepada sahabat blogger semua.... Sekarang aku tunggu sharing balik dari sahabat blogger semua yaa. And ... jangan lupa tinggalkan komentar di bawah sini :)

Semoga bermanfaat bagi semuaaa ^ ^ and selamat berpuasa buat semua insan yang menjalankannya...

Jumat, 20 Juli 2012

Berjalan menuju Kemenangan bersama diri yang suci …


Sahabat blogger… sepintas, tidak ada beda dari hari-hari yang lain, alias biasa. Tetapi perhatikanlah… antusiasme kalangan beragama islamis tampak beraut wajah senyum dan terlihat berbahagia. Bukan karena mereka sudah menikah, loh… bukan juga karena mereka habis mendapatkan keberuntungan. Apakah itu? Iyaap betuulll... Sesaat lagi kita akan memasuki bulan Ramadhan!!!! Tentu saja semua umat islamis kini tengah berbahagia menyambut datangnya bulan suci ini. Dan aku yakin... pasti sahabat blogger semua juga berbahagia menyambut datangnya bulan yang penuh dengan berkah ini.


Yap. Bahkan bukan cuma dari kalangan yang wajib menjalankannya saja lho. Yang lain juga tak pelak ikut merasakan kebahagiaan dari bulan suci ini lho! Siapa yang tak berbahagia datangnya bulan suci Ramadhan?? Insya Allah, rahmat dan nikmat dari-Nya akan terus kita rasakan yang mungkin tidak hanya sampai bulan depan saja, tapi untuk selama-lamanya, selama kita masih hidup di dunia :)

Sedikit sharing yuk mengenai bulan penuh berkah ini. Setengah bulan lalu, kita dipertemukan dengan sesosok malam yang suci, yaitu malam Nisfu Sya’ban. Nah, seperti yang sahabat blogger ketahui, malam Nisfu Sya’ban itu adalah malam penutupan buku amal kita. Kepada Allah kita akan menyerahkan catatan amal yang telah ditulis secara skrip oleh malaikat Raqib dan Atid dengan penuh transparansi. Maka, bermaaf-maafan kepada sesama umat muslim dan muslimin menjadi tradisi yang paling unik saat datangnya malam itu.

Yang selanjutnya adalah kegiatan unik dari semua ikhwan dan akhwat muslim untuk saling bermaaf-maafan kembali pada hari menjelang datangnya bulan Ramadhan. Tentu saja ini dimaksudkan agar tak ada lagi noda-noda negatif yang melekat dari diri kita ketika ingin menjalankan ibadah puasa dengan sepenuh hati. Setuju kan sahabat blogger ?

Bicara tentang Ramadhan, ada hal yang paling membuat aku selalu mengenang masa-masa Ramadhan silam. Sajian buka puasanya yang terkadang mewah terkadang pengeretan *alamak-keceplosan hehehehe* yang terasa ni’mat banget di mulut ketika bedug adzan maghrib ‘Allahhu Akbar’ berkumandang, kumpul-kumpul keluarga yang sebelumnya jarang banget menjadi sering banget, kehangatan buka puasa bersama banyak teman, makan sahur yang terkadang aku susah bangun, dan sampai pada tahap asyiknya sekaligus mabuknya saat mudik menuju kampung halamanku di Solo, Jawa Tengah, dan lain-lain lagi. Hehehehe .... kalau sahabat blogger punya kesan apa aja sih yang paling dirindukan saat Ramadhan tiba?? Share bersama disini yuuk ^ ^

Tak perlu banyak menulis artikel ini, hanya ingin berbagi, berbagi, dan teruusss berbagi. Hehehehe. Bagi sahabat blogger baik yang masih newbie maupun yang udah mbah-mbah sesepuh (yang udah lama, maksudnya.. hehehe :p) yuk kita canangkan program ‘Ngabuburit by Blogwalking’!!! Menurut aku, dengan nge-blog plus nge-blogwalking adalah cara yang cukup unik saat menunggu waktu buka puasa tiba. Nahan laper dan haus dengan sharing artikel dari sahabat blogger semua. Gimana? Setujuuu ????

Tak lupa, aku selaku pemilik sekaligus penguasa dari blog ini, Catatan Indrayana ‘Wadah Bebas Jurnalismeku’, kepada sahabat blogger yang ada disini ...


1. Nina Amalia Kasim,                dengan blog Catatan Hidup Saya
2. Aninda Naima,                      dengan blog Rumah Pemimpi
3. Chumhienk,                       dengan blog Catatan si Chumhienk
4. Arman,                             dengan blog Arman's Blog                      
5. Eksak,                         dengan blog Kendal Extrem Spiritual Student Ecosystem
6. Ocha Rhoshandha,                  dengan blog Cerita Ocha
7. Rizky,                           dengan blog Coretan Rizky
8. Affanibnu                           dengan blog Secangkir Teh dan Sekerat Roti
9. Cilembu,                          dengan blog Desa Cilembu
10. Annesya,                          dengan blog The Heartchime
11. Mulki Rahmawati,                 dengan blog The Peculiar Ways
12. Adang,                           dengan blog Revolusi Galau
13. Laini Laitu,                     dengan blog Laini Laitu
14. Tiesa,                            dengan blog The Rainbow Miracle
15. Krisnanto                        dengan blog Om Kris
16. EYSurbakti                      dengan blog Ey
17. Ria Haya                        dengan blog Ria Haya Ndobos
18. Nufadillah (NF),                dengan blog Welcome to My Zone
19. Rumah Blog Indonesia              dengan blog Rumah Blog Indonesia
20. Dan sahabat blogger lain yang belum sempat aku sebutkan namanya.. (maaf yaaa :p)




Mengucapkan ...


Selamat menunaikan ibadah puasa di Bulan Suci Ramadhan ...
Semoga amal ibadah kita diterima di sisi-Nya
Terus berjalan raih kemenangan dengan kesucian, keikhlasan dan kesabaran yaa ^ ^

Senin, 16 Juli 2012

Email sebagai alat komunikasi pengganti surat


Bismillahhirahmanirrahim. Atas restu dari sang Khaliq yang Maha Mencipta Apapun, aku diizinkan kembali untuk bernafas, hidup, dan mengetikkan beberapa untai kalimat di blogger ini. By the way, apa kabarnya nih sahabat blogger yang akan bersiap menjalani bulan suci Ramadhan minggu depan? Tak perlu latihan fisik lah ya, sepertinya… Hehehe. Tetapi kekuatan iman dan keinginan menahan hawa nafsu bisa jadi modal utama dalam menjalani bulan yang dikatakan penuh rahmat ini. Betul bukan?

Yes. Sebelumnya aku pernah mem-posting sharing articles mengenai apa aja yang aku dapatkan di Pekan Jurnalistik Pers Didaktika selama 4 hari yah (tapi baru selesai 2 hari saja :p) dalam judul pekan jurnalistik seminar 2012 (part 1)). Hmm… menanggapi reaksi dan komentar positif dari sahaabt blogger ingin rasanya aku melanjutkan kembali apa yang harus aku bagi kepada sahabat semuanya di hari ke-3 dan ke-4. Hehehe… Tetapi penuls pending dulu yaa… karena ada postingan yang harus, wajib, dan harus dikerjakan oleh aku. Wah, blogging bisa menjadi wajib juga yah hukumnya. Hahaha :D

Heetdaah… tunggu dulu. Khusus di postingan ini memang menjadi wajib bagi aku untuk segera men-share kepada sahabat blogger semua, terutama untuk bu guru dosen aku di kampus Mercubuana, Ibu Gustina Romaria, dosen New media and Society. Loh kok jadi dosen???

Yap. Beliau menyuruh para mahasiswanya (termasuk aku) untuk membuat tugas kampus berupa postingan artikel yang berisikan pertanyaan dan jawaban untuk kemudian dinilai sebagai nilai tugas semester. Kendati demikian, sahabat blogger tetap bisa sharing pendapat mengenai artikel ini kok. Dan judul dari artikel ini aku beri nama “Email, sebagai alat komunikasi pengganti surat”. Jadi, lanjutan sharing articles mengenai Pekan Jurnalistik LDPM Didaktika UNJ Part 2 nya masih menyusul yaa. Hehe.. penasaran kann… akan ada banyak ilmu jurnalistik yang ingin aku share lho. Hehehe :)

Kita bahas sedikit mengenai artikel ini yuk. E-mail, atau surat elektronik (disini aku sebut “surel” yaa), adalah media elektronik yang banyak dipakai orang di seluruh penjuru dunia untuk mengirimkan pesan, data, atau invitasi dengan waktu cepat. Tetapi permasalahannya disini, bagaimana bila ketika media surel disalahgunakan oleh segelintir orang yang tidak bertanggung jawab, yang dapat berakibat buruk bagi kita? Bagaimanakah manajemen waktu yang tepat antara mengurus email dan kehidupan nyata? Selengkapnya akan dijawab di point-point dibawah ini yaa :)

Yup, demikianlah intermezzo khusus dari aku. Sekarang tanpa perlu berlebar-panjang lagi, aku akan menuliskan artikel berisi jawaban yang dikasihkan dari Ibu Guru Dosen New Media beberapa minggu silam. Bagi sahabat blogger yang ingin juga menanggapi, silakan melalui dinding komentar yaa :)

1. Bila Anda memperoleh email yang tidak memiliki subject, apakah anda akan membukanya?
Pasti akan selalu aku buka. Karena kita tidak akan pernah tahu apa isi didalam surat tersebut. Ibaratnya dapat hadiah ulang tahun, bungkusan tidak akan dapat kita tebak sebelum kita membukanya, kan? Hanya saja, jika isinya dianggap tabu dan mencurigakan (bukan silet lho :p) ya lebih baik dihapus saja. Surat yang tidak sehat dapat berakibat buruk juga bagi kita.

2. Curigakah anda terhadap email yang tidak jelas?
Bila dikatakan curiga, yaa… bisa jadi iya. Karena tidak pelak, sumber komunikasi email menjadi wadah yang paling bermanfaat bagi para hacker, junkmailer, dan virusmaker dalam menyebarkan link-link berbahaya yang dapat merusak komputer kita.

3. Apakah anda akan membaca email yang berasal dari sumber yang anda tidak kenal?
Itu harus. Membuka berarti harus membaca. Seperti dilansir aku pada nomor 1, setiap email yang masuk kita harus membukanya kalau kita ingin tahu apa isinya. Betul? Terlepas apakah konten dalam surat itu positif atau negatif, dengan membaca terlebih dahulu membuat kita menjadi tahu apa isi yang ada didalamnya. Masalah reaksi selanjutnya, tergantung dari kita. Mau selanjutnya dibuang atau dibuat junk. Begitu.

4. Realita nyatanya, saat ini banyak virus yang berasal dari email, dan jika suatu email dibuka maka virus akan tersebar di komputer (seperti aku lansir di nomor dua). Lalu, apakah anda menjadi takut dan tidak membuka email lagi?
Ooh tidak tidak. Jangan harap bisa membuat aku menjadi takut ber-email ria dikemudian hari. Hahaha (sedeng dikit :D). Maksud aku, email masih menjadi wadah andalan aku dalam berbagi informasi dan mengirimkan data apapun, kapanpun, dimanapun, dan berapapun. Email masih sangat penting bagi aku. Terutama dalam hal notifikasi adanya komentar dari blog aku. Setiap ada komentar masuk, pasti ada bunyi “celing” dari handphone blackberryku. Hehehe :D

5. Apa yang anda lakukan ketika menemui email sepertri itu? Jelaskan!
Penjabaran sederhananya aku akan tetap membuka surel itu, dan mengetahui apa isinya. Jika didalamnya berisi tautan alias link yang mencurigakan dan berbahaya, langsung aku hapus. Sebuah email tidak akan langsung menyebarkan virus jika kita tidak mengklik tautan yang dituju.

6. Tidak jarang, email menjadi media untuk saling mengejek, menghujat atau untuk memuat lelucon buruk. Kadang, saat melakukan transaksi bisnis, email digunakan untuk hal yang tidak sepantasnya (cth: tidak sabar menunggu jawaban sehingga terus menerus mengirim email). Apakah Anda bisa menyebutkan bahwa dengan kondisi ini sudah dalam kondisi kemajuan?
Ya memang. Dalam sebuah media pasti memiliki plus minusnya. Betul bukan sahabat blogger? Terlebih, media internet seperti email itu kecendrungan dipakai oleh se-heterogen manusia di seluruh dunia. Tidak ada filter khusus, jadi hal seperti itu sangatlah memungkinkan. Kendati demikian, harus diakui bahwa dalam kondisi ini sebenarnya justru adalah semuah kemajuan tersendiri dalam hal berkomunikasi jarak jauh. Tanpa adanya insiden seperti ini, kita tentu tidak akan pernah menilai seberapa tangguh media email ini sebagai wadah penyebar informasi yang efektif.

7. Bagaimana sifat "agresif" mempengaruhi kecepatan, isi, dan nada pesan elektronik e-mail?
Seimbang tidaknya antara elemen agresifitas dengan kecepatan, isi, dan nada pesan surel itu ditentukan dari masing-masing individu yang menjalankannya. Seagresif apakah orang itu dalam mengirimkan email, berikut penantian feedbacknya. Namun bila bicara peranan dari agresifitas itu terhadap ketiga elemen email tadi, menurut aku kecepatan dari media surel tersebut telah mewakili rasa agresifitas dari individu yang memakainya.

8. Apakah Anda setuju dengan saya bahwa e-mail telah menjadi "sebuah gangguan tak henti-hentinya, kewajiban nonstop, dan sumber pembuat stres dan kecemasan"? Mengapa dan mengapa tidak?
Ooh tidak. Itu berlebihan bu. Sebab, tidak selamanya email menjadi sumber bala alias bencana baik buat komputer maupun kita sendiri. Mengenai gangguan yang berkepanjangan, sebaiknya kita buat alamat email baru dan mulai menerapkannya pada teman-teman kita. Antisipasi dari awal juga penting demi mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

9. Rata-rata, berapa banyak waktu yang Anda habiskan menulis dan menjawab e-mail setiap hari?
Tergantung. Seberapa banyak email yang masuk dan harus aku balas. Tetapi aku adalah orang yang tidak terlalu sering dalam berurusan melalui email. Hanya pakai ketika perlu dan penting saja. Intensitasnya, bisa 3 kali dalam 3 hari.

10. Apakah Anda menganggap bahwa Anda sudah menggunakan waktu dengan baik?
Menurut saya sudah bu. Waktu aku telah teroganisir dengan baik. Lagipula, untuk mengirim dan membalas sebuah surel itu tidak memerlukan waktu lama. Media smartphone yang aku miliki dengan fitur push emailnya sangat membuat waktu aku lebih efisien dan gak ribet.



Bagaimana sahabat blogger menanggapi kesepuluh pertanyaan itu? Apakah sahabat blogger memiliki pandangan lain?? Share bersama disini yuk ^ ^

Jumat, 13 Juli 2012

Pekan Jurnalistik Seminar 2012 Universitas Negeri Jakarta (part 1) : Membaca Kebenaran, Melangkah Atas Kesadaran



Tak tahu harus berkata apa… dan tak tahu harus melakukan apa. Yang jelas minggu ini adalah minggu yang sangat bermanfaat buat aku. Kenapa? Karena aku baru saja usai mengikuti acara tahunan Latihan Dasar Pers Mahasiswa (LDPM) yang diadakan oleh LPM Didaktika Univ. Negeri Jakarta, Rawamangun Muka, Jakarta Timur, Rabu – Sabtu (4-7 Juli 2012). Banyak hal yang bisa aku ambil dari berlangsungnya kegiatan ini. Walaupun dari namanya terkesan seperti workshop biasa, namun segudang manfaat bisa aku petik dari acara ini.

Seperti biasa, tak henti-hentinya aku membeberkan sepatah kalimat ‘intermezzo’ terlebih dahulu. Hahaha :D. Penutupan rangkaian Indonesian Idol 2012 malam tadi membawa Regina menjadi ‘The Next Indonesian Idol’ tahun ini. Expresi itulah yang cukup menggambarkan bagaimana suasana hati aku sepulang dari penutupan rangkaian acara workshop barusan. Senang dalam hati, bisa berkenalan dengan banyak teman-teman LPM dari beragam Universitas terkemuka, juga tentunya … banyak konsentrasi yang bisa aku petik dari cara kerja jurnalisme di masa depan. Seperti itu, sahabat blogger ^ ^

Stop… !!!! Kali ini intermezzonya gak kepanjangan kan??? Hehehehe ^ ^. Setelah episode yang lalu (postingan sebelum ini), aku menceritakan ketakutan aku ketika memang benar akan ada yang mengancam hidup aku (di postingan (Konflik Hidup)), betul bukan? Ternyata hari ini (Sabtu, 7/7) kegiatan Taman Ceria Negeriku diliburkan, teman-teman. Horee :D Jadi pemikiran-pemikiran buruk itu harus sudah aku tanggalkan. Okey sahabat blogger : )

Baiklah, kawan. Tanpa perlu berlebar-panjang, aku mau share sedikit nih tentang apa udah aku dapat selama 4 hari seminar Didaktika ini. Mungkin bisa jadi referensi sahabat blogger semua yaa …

Pra-Hari ke-1
Rabu itu saya pertama kalinya datang menuju kantor pusat LPM Didaktika UNJ Jakarta, untuk melakukan registrasi. Nah, dari sinlah sensasi bermula. Saat aku mencoba mengetuk pintu dan melihat tembok dibalik dinding biru sekretariat Didak, seorang panitia melihatku dan mengajakku masuk. Pembawaannya santai banget, tidak seperti apa yang aku duga pasti akan ‘cuek-cuek’an layaknya orang baru kenal. Dari sini pula, aku semakin yakin kalau aku ingin menjajakan seminar ini hingga 4 hari kedepan. Aku sudah mulai mengenal Yudha, Ferika, Kurnia, Citra, Indah, Binar, Indra (namanya sama sepertiku, hahaha :D ), Daniel, dan banyak lagi. Bayangkan saja kawan-kawan, baru pertama kali masuk ke dalam aja, uuhhh….  semuanya…… udah pada berani main ceng-cengan sama aku. Ahahaayyy ……… :D

Hari ke-1
Setelah sempat pada tengah malam itu ban motor aku terjerat dedurian dan menghabiskan udara didalamnya, sehingga membuat aku harus mendorong motor lebih jauh lagi keluar dari kampus UNJ. Setelah di cek sama tukangnya, ternyata bannya harus ganti!!! Wuaduuh… piye iki? But yoo wiss lah. Ijek sitik duitku… tak mbayar, wis iku, mlaku meneh. Hahahaha (silakan sahabat blogger cari tahu artinya di kamus terdekat) :D

Okee. Kini di hari pertama workshop LDPM UNJ dimulai. Aku sekalian ingin share sedikit nih apa yang aku dapet selama di sini. Mungkin bagi sahabat blogger yang berminat atau ingin mendalami dunia jurnalistik, sahabat blogger pasti sudah tahu kan teori dasar dari jurnalistik itu apa? Yap betul. Kebenaran. Nah, kebenaran itu adalah salah satu dari sembilan elemen jurnalistik yang kudu alias wajib buat sahabat blogger terapkan pas saat meliput sebuah berita.

Selain itu, delapan elemen yang lain itu adalah loyalitas, verifititas, disiplinitas, independensitas, penemu forum publik, relevansi, berita yang komprehensif dan proposional, dan tentu saja… mendengarkan hati nurani kecil si aku ini. Jika sembilan elemen itu bisa kita penuhi, maka kita bisa menyebut diri kita sebagai seorang ‘aku berita’. Setuju?

Yang kedua kita perlu tahu sejarah jurnalisme itu berasal dari mana? Hmm… bicara tentang sejarah, pastinya sih pada zaman dahulu kala sebelum Indonesia merdeka, para awak manusia saat itu menggunakan media radio sebagai pengumuman kemerdekaan republik kita ini. Yup, dari zaman yang dulu banget ada koran yang ditulis tangan, ada koran khusus berbahasa melayu, dan lain-lain yang unik semua ada di zaman belanda.

Lagi, bicara tentang sejarah jurnalisme pers Indonesia pernah mengalami masa demokrasi pers yang kelam di era rezim Alm. Soeharto. Semua media dikekang pemberitaannya. Media yang membangkang tetap menulis sisi negatif dari pemerintahan beliau saat itu, langsung dibredel oleh petugas. Hrr… mengerikan bukan? Yap betul. Pers pada zaman itu memang bener-bener dibungkam oleh perarturan pemerintah.

Hari ke-2
Di hari ke-2 aku disuguhkan banyak ilmu mengenai materi teknik reportase, menulis berita, dan memahami bahasa jurnalistik. Dalam teknik reportase itu sendiri, aku sempat dianjurkan untuk tidak malu bertanya mengenal hal-hal yang seharusnya publik Indonesia tahu. Saat itu, aku pernah bertanya kepada trainer mengenai tata kriteria dalam berreportase.

“Kak… Benarkah ada tata juklak tersendiri dalam menorehkan sebuah pertanyaan saat reportase?”

Maksud aku begini. Ada seorang kawan aku seorang kontributor di Radar Banten bernama Indra. Ia mempertanyakan keetikaan aku saat kami dalam reportase dan wawancara sepasang atlit Djarum Indonesia Open beberapa bulan silam (hasil tulisannya di postingan sebelumnya Menatap Kekecewaan Tim Indonesia pada Babak Awal), karenaaku menanyakan kepada sepasang atlit perihal sebab musabab kekalahan mereka, dan pertanyaan dari aku ini berbuntut pada perdebatan. Lalu, benarkah apa yang aku tanyakan ini?

Trainer dalam materi ini ternyata mengerti apa yang dimaksudkan aku. Yang disebut sebagai ‘membuka kelemahan’ tim Indonesia saat berlaga di Djarum Indonesia Open saat itu, hanyalah salah mengerti dan miss-persepsi. Untuk kebutuhan pengetahuan publik Indonesia mengapa tim kita kerap gagal melawan tandingannya dalam suatu ajang olahraga nasional, hal itu menjadi sah dan wajib. Sekali lagi, dengan nota ‘untuk pengetahuan publik’. Dalam hal ini, publik perlu mengetahui mengapa tim Indonesia di awal ronde mengalami kegagalan. Begitu pula dengan reportase berita yang lainnya. Apabila ada hal yang tidak kamu mengerti, maka TANYAKANLAH… Karena wartawan itu selalu menanami sikap ‘skeptisme’ dalam dirinya. Skeptis yang berarti selalu penasaran dan ingin terus bertanya sampai jawabannya logis dan terpenuhi.

Begitu dalam halnya menulis berita dan memahami bahasa jurnalistik. Bahasa jurnalistik adalah bahasa yang enak dan hanya dapat dinikmati oleh orang yang sudah dewasa dan haus akan informasi. Tentu dengan tidak melewatkan kaidah terpenting 5W dan 1H (Apa, mengapa, siapa, dimana, kapan dan bagaimana). Jika kedua elemen itu bisa menyatu dalam sebuah tulisan, maka yakinlah tulisan kita pasti kian diminati banyak orang. Setuju … ?

Baru sampai hari ke-2 saja yaa sahabat blogger. Next postingan akan bersambung ke tulisan Pekan Jurnalistik Seminar 2012 Universitas Negeri Jakarta (part 2) yaa untuk tulisan aku di hari ke-3 dan ke-4 …

Selamat belajar jurnalisme kawan-kawan ^ ^

Selasa, 03 Juli 2012

Konflik Hidup


Belum selesai masalah satu, kini muncullah masalah baru. Aku yang sedari tadi menunggu di depan layar monitor komputerku, berharap masalah bisa ‘clear’ malam ini juga, namun tidak terpenuhi. Ancaman demi ancaman terus terngiang di telingaku. Parahnya lagi, akan ada dugaan penganiayaan oleh segelintir pihak yang tidak menyukai akan keberadaanku di salah satu tempat yang paling ku cintai, Taman Ceria Negeriku. Pertanda apakah ini? Apakah maksud dari kejadian yang kini menimpaku belakangan ini?

Rasanya aku ingin berbagi rasa suka dan duka kepada sahabat blogger semua. Disini, aku ingin curhat mengenai keluh kesah seorang penulis Wadah Bebas Jurnalismeku, yaitu saya sendiri, hehehe *menyempatkan-diri-untuk-tertawa*. Aku bingung… aku galau… seakan tak berkutik dan menjadi ‘speechless’ ingin berkata apa. Mungkin ini cobaan fase peralihan yang Tuhan tujukan untukku disaat ku tengah dilanda masalah pula, yakni masalah hati.

Seperti biasa, sebelumnya ‘intermezzo-an’ dulu yah. Hehehehe…. Bila kita bicara tentang konflik hidup, tentu hidup pasti selalu mengundang konflik bagi setiap insan manusia yang menjalankannya. Tak contohi yoo, misalnya dalam mega sinetron Putih Abu-Abu, mega sinetron Badil dan Blangkon Ajaib, lalu mega sinetron Tukang Bubur Naik Haji. Hmm… apakah yang ada di benak sahabat blogger semua? Tentu saja konflik antara Nina dan kawan-kawan Blink oleh Angel Malaika dan Lollipop yang kerap berkata kamseupay ieuuh itu, Badil serta Sakura yang berkonflik oleh Derby Nino Olin, dan konflik antara Bang Hj. Sulam dengan tetangga saingannya itu. Lah ini kenapa jadi ngebahas sinetron yak?? Hahahaha:D

Coba kita telaah warna cerita salah satu dari ketiga sinetron terpilih yang sangat kusukai itu, misalkan di mega sinetron Badil dan Blangkon Ajaib aja… sebenarnya apa sih yang membuat Badil, Sakura dkk berkonflik dengan Derby, Nino dan Olin? Ternyata eh ternyata, mereka berakting konflik oleh karena faktor ketidaksukaan alias dengki. Woow… kalau udah bicara kedengkian tampaknya radak kasar nih. Tapi tenang aja, itukan hanya drama. Nah, kalau apa yang sedang terjadi padaku, ini bukanlah mega sinetron. Hahaha…….

Haduuh… jika kita bicarakan sinetron disini bisa jadi cas-cis-cus-gajells. Ahahaha. Nah itu hanya perumpamaan dengan apa yang sedang ku alami saat ini. Masalah yang sedang aku hadapi saat ini kemudian akan aku sebut “Trouble is a Life” atau Konflik Hidup.

Episode yang lalu (postingan sebelum ini), aku meneruskan postingan sekuel yang berjudul Kisahku Dengannya (part 2), dengan bahasan masalah mengenai perjuangan aku sampai ke negeri Serang, Banten yang tak terbalas sedikitpun olehnya. Diakui kerabat aku, bahwa ia telah melangsungkan jadian dengan sahabatku sendiri, Ani – Bayu.

Betul banget. Setelah mendapat kabar itu rasanya dalam hati, eerrrggghhhh………. Esmos berlebos bangos dah….!!! Hahaha (baca : emosi berlebih banget dah) :p . Mereka berdua jadian saat kedatanganku ke kota itu dengan maksud dan tujuan ingin pendekatan sama Ani. Hmph, tapi ya sudahlah, kalau kata krisnanto (Om Kris) dalam commentnya di Kisahku Dengannya (part 2) terus perjuangkan selama janur kuning belum melengkung. Iya juga sih, tapi kalau udah kayak begini kasusnya sepertinya radak susah deh buat memikirkan itu.

Lewat dari intermezzo, masalah datang saat aku menyampaikan pesan singkat ucapan selamat atas jadiannya dengan Ani kepada Bayu. Tetapi dia (Bayu) malah marah-marah sama penulis dengan tuduhan salah bicara mengenai si Ani. Lah, gw salah apaa??? Wong ngasih ucapan selamat, ko aku sing disalahke?? Sejak saat itulah masalah pertama yang muncul kepadaku karena perkataannya membuat kami terancam putus persahabatan. Maklumlah, kami sudah bersahabat sejak 2 tahun silam.

Belum selesai memikirkan masalah itu kini datang masalah baru yang cukup kompleks yang ditujukan kepada  aku. Beberapa minggu ini sebenarnya diantara kami, tim Taman Ceria Negeriku dengan tim seberang yang  aku tidak bisa sebutkan namanya itu kerapkali beradu argumentasi. Yap, kita semua saling berargumen dan pokoknya sudah sangat tidak sejalan dengan visi dan misi kita. Kenapa aku katakan tidak sejalan lagi karena tim yang berkonflik dengan aku ini dahulu sempat bersatu bersama tim kami dan menuangkan ide bersama-sama. Sekarang, plus… jadi ajang kubu-kubuan. Ckckckck….

Dan akibat dari cekcok diantara kami itu, kami jadi berpisah dengan tim seberang dan kerapkali memajangkan wajah benci kepada kami. Padahal aku maupun teman-teman aku yang lain tidak pernah yang namanya menjatuhkan nama mereka. Menurut aku sih, mereka saja yang terlalu tempramen. Cuman kalau kali ini, tempramennya tidak bisa ditolerin lagi, atau ‘tempramen distolerin’. Keterlaluan…

Mengapa aku katakan demikian (tempramen distolerin)? Untuk sabahat blogger ketahui, aku tidak pernah menuliskan status kontroversial yang terindikasikan menyinggung perasaan tim terkonflik. Tetapi, salah satu dari anggota tim terkonflik (sebut saja Iman), tiba-tiba comment berkata akan mengancam kami semua tim Taman Ceria Negeriku untuk beradu debat dalam hal siapa yang salah dan siapa yang benar. Kata-katanya kasar, dan gak ngenakin banget. Aku yang melihat statusku dicomment dengan kata-kata yang tak pantas itu langsung ku balas dengan menyindir dia balik. Tapi tahukah apa yang terjadi sahabat blogger? Ia mengajak aku berbicara empat mata dan secara pribadi ingin menyelesaikan kasus ini. Hrrr…. Sereemmm…….

Serem?? Jika ada sahabat blogger yang bertanya-tanya kenapa serem dan bukannya senang masalah akan clear? Ia dikenal sebagai manusia yang tempramentalnya gak tahu aturan. Di Fb, asal comment/status nyablak sesukanya dia. Terus, dia gak suka dikatain (padahal dia sendiri suka ngatain orang). Dan, yang paling dan harus dihindari adalah, adanya indikasi akan bermain kasar dan fisik saat pertemuan kami di hari sabtu mendatang. Aaaaahhhh……… pengen kabooorrrr rasanyaaaa……

Kendati demikian, memang tidak dapat dipungkiri bahwa konflik dalam hidup itu pasti akan selalu ada. Semakin dewasa kita, angin kencang pasti semakin berhembus kepada kita. Betul bukan? Oh iya jika ada sahabat blogger yang memiliki konflik hidup yang ingin di-share banyak disini, dimohon tidak usah malu-malu yah :D. Kita disini berbagi curhatan , sebagai sesama insan blogger yang mulia. Hehehehe….

Sembari menulis tulisan ini, aku terus berharap banyak agar sabtu esok tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Mulai dari perkataan yang tak layak hingga berujung pada penganiayaan. Aminn. Baiklah, kabar selanjutnya akan aku kemas di postingan setelah ini yah. Quote dari Mario Teguh  :  Hidup tanpa masalah, tidak akan menjadikan hidup kita berkualitas. Selesaikanlah masalahmu dan kau akan jadi pribadi yang mengerti akan pertentangan individu satu sama lain. Jadi, konflik itu pasti ada, untuk jadi pelajaran bagi kita. Bukankah pengalaman adalah guru kita yang paling terbaik??


PS : Final Piala Eropa ‘Endless Summer’, Spanyol tekuk Italia 4 – 0 !!!! Woow…. Diantaranya adalah gol ketiga oleh Fernando Torres di menit ke 84. Congrats for Spain… Yang dukung Spanyol pasti sudah merasakan euphorianya yah…. Hehehehe  ^^