Jumat, 22 Juni 2012

HUT 485 DKI Jakarta ‘Menyikapi beragam permasalahan di Jakarta’


Lagi lagi… lagi lagi… lagi lagi… dan lagiiiiii….. harus terlambat menulis artikel untuk mengisi forum blog ini. Setelah lagi-lagi terbengkalai hampir lewat 7 hari (alias 1 minggu) oleh karena sesuatu hal, aku coba mengharuskan diriku menulis postingan lagi di blog ku ini. Untuk tetap eksis di dunia per-blogan, tentunya kontribusi dan dedikasi itu tetap patut diutamakan yah :D

Yap. Minggu ini memang sedang banyak waktu bersama sepilah-pilah kelompok dalam beberapa hari. Kalau dalam postinganku sebelum yang ini, Menatap Kekecewaan Timnas Pada Babak Awal, aku menghabiskan waktu dengan berjalan-jalan dan mensorak-soraikan tim Indonesia di Istora Senayan, keesokan harinya aku menghabiskan waktu di rumah teman di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur, semalam suntuk, karena harus menyelesaikan project dari kawan terdekatku, Mauludi Rismoyo. Wah sesampainya di rumah, badan remuk rasanya… Werrrr…..

Heitttt… belum berhenti. Hari sabtunya aku berangkat bertamasya bersama adik-adik kecil yang mungil dan imut-imut ke Seaworld, Ancol. Yap, aku dan tim sekawanku Taman Ceria Negeriku berliburan dan bersenang-senang disana. Wah betapa cerianya anak-anakku disana (anakku, bukan ‘anak kandungku’ lho :p). Pagi hingga sore hari yang begitu mengesankan yang takkan pernah kulupakan begitu saja di dalam ingatanku. Dan tahukah kamu… salah satu dari anak-anakku yang ikut kesana terus-terusan pengen nempeeellll aja denganku. Hehehe… Namanya Suci Ramadini, gadis kecil kelas 2 SD Tomang yang saat dalam tamasya selalu minta gendong diatas punggungku.



aku (kiri), suci ramadini (kanan)





Hahahahah. Sudahan ah Intermezzonya :D. Itu semua karena aku ingin berbagi pengalaman kebahagiaan bersama sahabat blogger. Tapi tema sebenarnya dalam postingan ini bukan itu lho. Sekarang, aku mau berbagi tulisan mengenai kota Jakarta. Nah, siapakah sahabat blogger disini yang pernah atau memang bertempat tinggal di Jakarta? Share lebih jauh disini yuk :)

Tepat tertanggal pada tanggal ini, 22 Juni 2012, kota Jakarta memperingati HUT nya yang ke 485. Mulai dari ucapan selamat, pameran, pesta, ondel-ondel, sampai live performance dari Ancol oleh stasiun TV RCTI dan SCTV yang tayang secara bersamaan. Ya, meskipun aku hanya menyaksikannya di TV, namun perayaan HUT Jakarta kali ini bisa dikatakan berlangsung cukup antusias oleh kalangan Jakartanese.

Hmm… Ikut mencoba meramaikan Hari Ulang Tahun Kota Jakarta 485, aku akan meleberkan sedikit nih mengenai kondisi Jakarta yang bisa dikatakan sudah di ‘ambang kehancuran’. Wah kenapa begitu? Jakarta, sebenarnya sudah dalam tahap ‘sudden death’, karena lingkungan dan tata ruangnya yang sudah kian tak memadai. Lihat saja di sisi-sisi pusat Ibukota yang selalu macet dan tak teratur. Belum lagi ketika pagi atau malam menjelang, ditambah lagi jika cuaca sedang hujan. Uuuhhh…. Jangan harap sahabat blogger bisa pulang dari lokasi A ke lokasi B dalam waktu kurang dari satu jam!! Hahahaha …

Kawasan-kawasan itu diantaranya Sudirman, Thamrin, Gatot Subroto, Matraman, Cengkareng, Tomang (tempat ku mengajar), Ciledug, dan sampai ke daerah Ancol. Bahkan, yang ada di pinggiran Jakarta pun juga udah mulai kena kerasanya. Daerah itu adalah Rawamangun, Jatinegara, Kalimalang (daerah terparah yang pernah ada), Kelapa Gading, Cawang, Lenteng Agung, Lebak Bulus, dan semua pinggiran-pinggirannya. Jadi kesimpulannya adalah, Jakarta sudah nggak ada area bebas lagi. Semua daerah pasti bakal berhenti secara serentak dan di waktu yang sama. Utara, selatan, barat, timur, 85% jakarta sudah pasti dinyatakan lumpuh…

Yang kedua, asap kebul dan polusi udara mendera dimana-mana. Terutama saat aku sedang naik motor dan berada tepat dibelakang bis kota yang kadang berhenti kadang pula jalan. Bruum bum bum bummm…. Asapnya begitu hitam mengenai wajahku. Reflek saja aku langsung tutup hidung dan mengendalikan setir motor hanya dengan satu tangan. Tapi tentu saja seketika aku langsung membuka hidung kembali, karena sahabat blogger tahu… berbahaya mengendarai motor hanya dengan satu tangan. Betul kan itu?? :D

Yang ketiga, Banjir. Namun demikian alhamdulillah rumah tempat tinggal aku mengisi blog ini berada di geografis yang cukup bebas dari ancaman ini. Kendati dari itu yang aku selalu hindari adalah ketika banjir jalanan melanda dengan ketinggian diatas 20 cm, karena saat itulah motor aku pasti mogok. Disamping gak bisa berbalik arah karena macet, aku mau gak mau menerobos ‘jalur berbahaya’ itu karena gak ada pilihan lain. Benar-benar sebuah nasib yang harus diderita buat warga Jakarta yah…

Kudengar lagi, situs berita CNN telah merilis dan mengabarkan tentang 10 kota yang paling dibenci di dunia dalam situs resminya. Dan kalian tahu salah satu dari kota itu apa? Jakarta!!! Yap, Jakarta dinilai sebagai kota polutan tertinggi, tata kota yang tidak teratur dan kemacetan yang sudah bikin para pengendara kendaraan bermotor naik darah. Wajar saja jika para wisatawan asing merasa muak akan lingkungan ini dan memilih untuk berkunjung ke Bali sebagai kota yang adem, menurut mereka.

Huffttt…. Kalau udah teriak-teriakan mengenai kota Jakarta, sudah gak akan ada endingnya dah. Makanya disini, aku dan mungkin mewakili sahabat blogger yang lain yang tinggal atau pernah berada di Jakarta berharap penuh kepada seluruh elemen Jakartanese (pemerintah, DPRD, sampai rakyatnya) untuk membuat Jakarta lebih baik dari sebelumnya. aku pun berharap penuh kepada para calon pemimpin DKI kelak nanti (mau Foke, Jokowi, Hidayat, Faisal, ataupun Alex) agar lebih memperhatikan tata kota dan pengaturan trafik jalanan di Jakarta. Jakarta harus meminimalisir kemacetan agar tahun depan nantinya tidak semakin parah.

Kendati seperti itu, aku tetap betah kok tinggal di Jakarta. Alasannya simpel, karena Jakarta tempatnya alat-alat komputer dan hardware terbesar kedua setelah Batam. Jadi kalau aku mau beli-beli alat komputer, gak perlu jauh-jauh dong. Hehehehe :D

Sukseslah untuk Jakarta, baik semua elemen pemimpinannya maupun manajemen kotanya :)




Akhir kalimat, aku mengucapkan..

Selamat Ulang Tahun ke-485 Kota Jakarta yaa …. Semoga kedepannya Jakarta bisa lebih baik lagi kedepan ^ ^