Kamis, 07 Maret 2013

The Power of ‘Bubur’




(Catatan Indrayana)

Holla Felaas… back to Catatan Indrayana. Di tengah malam yang sejuk ini aku mau kembali intens buat menulis kembali. Dan sebagai permulaan, aku mau menulis yang ringan-ringan dulu saja yaah. Hehehe… Ohya teman-teman bagaimana kabarnya? Pasti baik saja dan selalu sehat. Begitupun aku yang juga selalu sehat kapanpun dan dimanapun. Hehehehe….


Sekarang ini aku mau coba posting mengenai BUBUR nih teman-teman. Loh kenapa bubur??? Hehehe.. sebagai anggota KPK yang paling loyal sesekali aku ingin membahas mengenai ‘something about’ bubur dibanding jenis makanan sarapan yang lainnya. Dan tema yang diusung kali ini adalah bubur ayam, dimana jenis makanan ini kerap kali menjadi favorit warga bawah-menengah keatas dalam setiap waktu sarapan pagi sebelum mereka memulai aktivitasnya.


Untuk aku sendiri, aku cukup memiliki keistimewaan yang rewel kalau berurusan dengan makanan berkuah seperti bubur ayam ini. Pertama-tama, aku harus memesan keapda abangnya terlebih dahulu untuk tidak menaburkan bawang goreng dan daun seledri ke dalam bubur yang akan aku makan. “Bang, jangan pakai bawang dan seledri yaa.” , kalimat yang tidak bisa aku lepas ketika aku hendak memesan makanan berkuah, termasuk bubur.


Yang kedua, harus pedas. Tidak hanya bakso, bubur ayam pun jika tak pedas maka aku bisa jadi segan untuk menyantapnya. Karena dari akunya yang suka pedas, aku kadang suka bilang ke abangnya agar dipedasin saja. Hehehehe….


Okeeii. Talking about Bubur now…


Bubur ayam adalah jenis makanan yang cukup digemari untuk dijadikan sarapan pagi bagi hampir semua orang. Benar saja, makanan yang berisi nasi lumer yang putih ini semakin terasa nikmat jika ditambah dengan taburan ayam layaknya mie ayam, disiram dengan minyak bumbu lalu dilumuri dengan sayuran dan kecap manis. Jangan lupa dengan kerupuknya. Pasti rasanyaaaa….. Mmmmmm………… mantaappssss :D


sambil makan, sambil minta difoto.
hahahaha :D
Menurut sumber Wikipedia, nama bubur itu sendiri sebenarnya terbuat dari istilah kimia. Yang artinya beberapa elemen padat dan cair yang bercampur namun lebih didominasi pada komposisi cairan daripada padatnya itu sendiri. Dalam hal ini, bubur jika diaduk dan dimakan oleh kita, pertama-tama saat mengunyah pasti ada rasa halus-halus gituu. Naah rasa halus itu adalah berbentuk cair-cair padat yang serasa seperti nasi meleleh. Nah itulah mengapa ada istilah bubur dalam kancah makanan lezat di dunia.

Aku menyempatkan diri untuk sarapan bubur ini sebenarnya pada hari senin lalu. Bersama rekan aku, aku makan bubur yang terletak di bilangan Green Garden, Jakarta Barat, dan itu rasanya enak sekali. Hehehe…
Okelah, sampai disini dulu yah ulasan singkatnya. Semoga dengan adanya posting ini teman-teman jadi termotivasi untuk sarapan bubur hari ini.




Sudahkah Anda makan Bubur pagi ini?????

Hehehehe :D