Selasa, 08 Januari 2013

Inspiraturis … (Part 2) : (Lanjutan) Journey to the Bromo Mountain …






<<< Previous Episode on Inspiraturis ... (Part 2) : Journey to the Bromo Mountain   <<<<

Aku dan tim berangkat dari Stasiun Jakarta Kota pada pukul 17.45 dan tiba di Stasiun Surabaya Turi pada pukul 06.00 lebih waktu setempat. Dalam perjalanan kami, aku turut pula mencicipi makanan khas yang ada di pedaerahan Bangil, Pasuruan, Jawa Timur, yakni Nasi Punel Bangil. Setelah sarapan pagi itu langsunglah kami jalan menuju ke atas Gunung Tengger dan kami tiba pada pukul 12.00 WIB.

Pada hari kedua aku dan tim mengagendakan untuk naik ke penanjakan Gunung Bromo pada pukul 03.00 pagi. Udara yang sangat dingin begitu menusuk kulit kami. Kabut tebal seakan mengurangi optimisme kami mengambil gambar sinar matahari dengan jelas. Diperparah lagi pengunjung Penanjakan Gn. Bromo yang teramat buanyaakkk makin menghalangi aku merekam aktivitas terbit matahari dengan jelas. Akankah aku berhasil memperoleh rekaman terbit sinar matahari dengan kedua kondisi seperti itu?????


Salam Blogger …


Sebelum naik ke wilayah penanjakan yang sesungguhnya, pada tangga-tangga kecil sebelum puncak banyak sekali jajaan makanan dan souvenir yang ada di sekitar kiri dan kanan sisiku. Ada yang menjajakan jagung bakar, indomie, kopi panas, souvenir khas Bromo, dan lain-lain…

Foto : Catatan Indrayana

Foto : Catatan Indrayana

Foto : Catatan Indrayana

Foto : Catatan Indrayana


SAAT DI PENANJAKAN …

Aku mendadak pesimis ketika ada kondisi yang tidak bisa terduga olehku sebelumnya. Oleh karena liburan tahun baru padat pengunjung yang berbondong-bondong ingin melihat terbit matahari begitu menyesakkan aku. Jangankan untuk maju kedepan, mau geseran ke kiri dan ke kanan aja sulit. Benar-benar ramai. Ditambah kondisi kabut yang begitu luas dan tebal menutup muka langit menakutkanku akan pesimisme  ‘tidak kebagian’ matahari terbit pada hari itu. Sebab musababnya, pernah ada hari dimana karena kabut yang sangat tebal, matahari terbit jadi tidak terlihat sama sekali dan walaaaa…. Perjalanan anda menjadi sia-sia.


Dapatkah aku mengabadikan momen matahari terbit tepat di hari ini????

Masih ada secercah harapan untukku mengambil rekaman sinar matahari terbit di puncak ini. Dengan tekad dan niat yang kuat aku teguhkan diriku untuk nekat maju hingga ke depan barisan. Penuh susuk dan kaimat “Pak… Mbak… Misiiii” yang sering terucap di mulutku untuk meminta pengunjung di depanku untuk meminggir dan memberikan aku jalan. Alhamdulillah, sampai juga di barisan depan. Eitt .. tapi belum naik ke atas pembatas jalan. Tanpa pikir panjang aku langsung mencari hingga ke sisi kiri tempat untuk mencari yang kosong dan bisa dinaiki olehku.

Waktu semakin maju, matahari semakin naik, dan aku langsung buru-buru mencari pagar pembatas yang kosong dan bisa dinaiki. Tepat pada jam 05.30 WIB waktu setempat aku menemukan ada ruang untuk satu orang saja dan aku langsung menaiki pagar pembatas itu. Dan tepat di jam itu pula, sinar matahari sudah mulai bersinar. Inilah dia gambar-gambarnya …



Foto : Catatan Indrayana

Foto : Catatan Indrayana

Foto : Catatan Indrayana

Foto : Catatan Indrayana



MENAKJUBKAN …

Akhirnya aku berhasil memperoleh rekaman sinar matahari yang kuabadikan di blogger lewat foto. Hufff ….. kiranya terbayar sudah aku capek-capek naik ke Penanjakan, untuk dapet hasil yang “Wah” seperti ini. Thank’s God for everything :)


Belum selesai sampai disini, aku dan tim juga menyambangi daerah Gurun Pasir Berbisik dan Kawah Gunung Bromo. Begitu luaaasssss banget sampai-sampai aku terpesona melihatnya #halah.. haha. Ya ... turunan jalan yang tajam dan kontur pasir yang naik-turun membawa atmosfir aku dan tim seperti benar-benar serasa adventuring atau backpacking. Wuhuuuu ......


gunung nya kayak pudding yaa .. haha :D
Foto : Catatan Indrayana

Foto : Catatan Indrayana

Foto : Catatan Indrayana

Foto : Catatan Indrayana

Foto : Catatan Indrayana

tersesat di gurun .. :p
Foto : Catatan Indrayana


TANJAKAN CINTA

Ini adalah tanjakan cinta. Berlokasi di wilayah Ranukumbolo, Lumajang, Jawa Timur. Konon demi konon, mitos demi mitos, katanya barangsiapa yang mendaki sampai ke puncak tanjakan ini tanpa menoleh kebelakang dan kamu lagi jatuh cinta dengan seorang pacar, maka kamu akan menikah dengannya. Hehehe ... Aku ingin banget sampai ke puncak itu, tapi capek. Walhasil, foto-foto aja deh. Toh, jodoh Allah yang ngatur :p

Tanjakan cinta ..
Foto : Catatan Indrayana

Tanjakan Cinta ...
Foto : Catatan Indrayana


Aku di tanjakan cinta .. sambil memikirkan pacarku yang ada di Jakarta :D
Foto : Catatan Indrayana


KAWAH GUNUNG BROMO

Setelah ngalor ngidul di sekitar Gurun Savana dan sekitarnya saatnya aku dan tim menyambangi Kawah Gunung Bromo. Untuk naik hingga ke puncaknya kawah ini kita harus berjalan kaki sejauh 2 km terlebih dulu lhoo… Itu pun belum termasuk naik tangga yang katanya memiliki 250 anak tangga lhoo. Huff .. huff … hufff ….
*note  :  Buat sahabat blogger yang ingin cepat sampai ke penaikan tangga, bisa dengan naik kuda. Harganya Rp. 60.000*

Foto : Catatan Indrayana

Foto : Catatan Indrayana

dari tampak atas ..
Foto : Catatan Indrayana
tampak puncak paling atas
Foto : Catatan Indrayana
anak tangga yang sangat buanyakkk...
Foto : Catatan Indrayana

kawah ..
Foto : Catatan Indrayana

kawah..
Foto : Catatan Indrayana


Foto : Catatan Indrayana



Yapp. Selesai sudah petualangan sederhanaku di sekitar Gunung Tengger ini.

Next time akan ada part ke-3 dari posting Inspiraturis dengan cerita petualangan yang Insya Allah seru untuk disimak.
Okheeiii .... :D