‘A long journey to
meet her in Serang City, Banten’
Minggu ini dan minggu depan mungkin akan jadi minggu yang
paling melelahkan buat aku. Bayangkan untuk minggu ini saja aku baru bisa tidur
hanya dalam hitungan jam di dua hari ini, Selasa, Rabu dan Kamis (26-28/6). Itu
semua tentu punya alasan mengapa aku diharuskan hanya bisa tidur kurang dari
empat jam dan bukan di kamar sendiri (kamar aku biasa menuliskan postingan blog
ini).
Betul, sahabat blogger. Gak mungkin kan kalau dalam
perjalanan mengendarai motor tiba-tiba aku mengantuk dan tertidur? Wah,
kepemilikan blog ini bisa aku wariskan kepada orang lain dong. Hahaha
*ngaco**. Agenda yang akan kutempuh itu
adalah berangkat interview di tempat kolega aku yang bernama Pipit, lalu
dilanjut dengan kewajiban disuruh ziarah ke makam almarhum kakek dan nenek di
makam, yang mewajibkan aku juga untuk menginap di rumah orangtua di Depok, Jawa
Barat. Sebenarnya hari itu aku bisa tidur dalam waktu 6 jam, hanya aku
terbangun karena ingin menyaksikan sinetron religi Islam KTP yang tayang tengah
malam. Hahaha :D
Nah, the day after Tuesday itulah aku langsung memberanikan
diri untuk jalan dari Depok menuju kota Serang, Banten, jam 9 pagi, melewati
jalur utara. Dalam perjalanan aku pun, banyak hal yang dapat aku rasakan, yang
bisa lebih dari parahnya trafik di Jakarta. Hmm… tampaknya memang aku sudah
harus terbiasa menghadapi beragam hal ketika ingin menobatkan diri sebagai ‘The
Adventurer’. Hehehe…. Betul kan??
Episode yang lalu aku memberi semangat kepada sahabat
blogger melalui kata-kata “Sayangilah orang yang kamu sayangi, sebelum orang
yang kamu sayangi itu berbalik menyayangi orang yang ia sayangi”, betul kan?
Nah aku mau coba terapkan itu dalam aplikasi kedua tahap meraih ‘calon kekasih’
nih. Hehehe. Oke, cerita bermula dari sini.
Berawal kembali dari sebuah situs jejaring sosial
berkonsonan F itu, aku kembali mengenal seorang gadis yang lucu, imut, dan
cakep (menurut aku yak :D) Hehehe. Aku
mulai berkenalan padanya sekitar hari minggu di minggu ini. Namanya Ani, salah
seorang saudara kandung dari kerabatnya kerabatnya kerabat saya (hayyah :p)
yang bernama Ria.
Awal mula pengenalan, menjadi sedikit bingung buat aku
karena ia pun mengaku tidak tahu asal usul dari mana bisa menge-add friend list
padahal aku pun belum berteman sama Ria. Nah ketika Ani bertanya apakah aku
mengenal siapa si Ria kemudian aku jawab ‘sudah tahu’. Ani pun kembali
terheran. Loh kok bisa??
Tapi mau bagaimana lagi… namanya juga kuasa Tuhan. Setuju
gak sahabat blogger?? Hahaha. Nah dari hari itulah kami terus intensif saling
mengenal satu sama lain. Awalnya dari chatting, kemudian berlanjut ke sms , dan
berlanjut kembali ke jenjang telpon-telponan. Aciaaaahhhhhh Hahaaahaaayyyy:D
Satu hal yang nggak bisa kulupakan adalah ketika ia
memintaku untuk membeli ‘coklat’ untuknya, dan mengirimnya dengan cara aku
datang langsung ke kotanya ia tinggal, di Serang. Wah, kayaknya udah pengen
tingkat tinggi yah, jadi aku keluarkan saja selembaran uang kertas bergambar
Tuanku Imam Bonjol ini (berapa nominalnya, tebak sendiri aja yak, :D) dari
dompetku, sekalian meminum seteguk Ultra Milk rasa coklat dingin di sela-sela
perjalananku ketika aku berada di sekitaran Balaraja, Banten.
Sebelum dari Balaraja, aku berangkat dari Depok menuju
Serang melalui jalur Jakarta-Tangerang. Rasa kantuk dan ingin tidur mewarnai
awal perjalananku menuju kota tujuan. Setelah kantuk mulai teratasi dengan
minum minuman yang menyegarkan, giliran faktor trafik yang membuatku terkadang
kesal. Asap, debu, panas, truk, tronton, bis, angkot, jalanan yang gak rata,
dan lain-lain, menjadi tantangan tersendiri bagi aku. Maklumlah jalanan Banten
memang seperti itu, dan mau gak mau harus dilewati.
Setelah berjibaku di perjalanan selama kurang lebih 6 jam,
akhirnya aku tiba di Serang. Di awal, Ria sempat kurang mengenaliku. Namun
setelah ku coba mengingat masa lalu awal kamu berkenalan, ia langsung
menyadarinya dan mempersilakanku masuk ke rumahnya. Maklumlah sudah 2 tahun
lebih gak bertemu. Hahaha :D
Kami berdua akhirnya berbicara seputar perkenalan pribadi.
Bayangkanlah, sahabat blogger. Hanya dengan tujuan ingin berkenalan dan bertemu
wajahnya saja aku rela jalan jauh-jauh dan berlelah ria di aspalan jalan
Provinsi Banten itu. Ehem.. Ciee ciee… :D
“Gak apa-apa An. Aku udah biasa jalan jauh kok,” ujarku saat
bertemu dengannya. Sambil menyuguhkan pesanan lamanya yaitu sebuah coklat, kami
berbicara lebih jauh mengenai kisah-kisah cinta kami berdua. Yap, dulu aku
dengan dia pernah punya pengalaman disakiti hatinya.
Matahari pun tenggelam. Aku memutuskan untuk sanggah di
rumahnya Indra dan Bayu, sahabatku yang juga sahabatnya Ria, yang letaknya
hanya 20 kaki dari rumah Ria. Ketika malam itu, aku diajak mengelilingi kota
Serang, tepatnya di alun-alunan kota bersama 6 temanku yang lainnya.
Tetapi aku mulai merasa sesuatu yang gak enak berawal disini. Ani yang seharusnya jalan bersamaku
memilih jalan bersama Bayu. Dalam perjalanan kami, terlihat Ani dan Bayu tampak
dekat dan saling tertawa. Aku yang melihatnya, seperti nggak sanggup meratap
mereka lama-lama. Sampai-sampai, Ria meneriakiku, “Kenapa In? Cemburu yah??
Ehem ehemm…”. Memang selama di Alun-alun kota Serang bersama mereka aku lebih
banyak diam, terkadang sesekali nge-banyol bersama Indra dan Ria. Tetapi jika aku
melihat Ani dan Bayu jalan bersama dalam waktu yang lama, sesekali pula berdua
saja menjauh dari jangkauan kami, rasanya aku mulai merasa down dan bawaan
ingin cepat pulang dari sini.
“Bagaimana caranya untuk … agar kau mengerti bahwa … aku
ingin berada didekatmu”
“Dra… gw pengen balik.” Itulah ucapanku kepada Indra ketika aku
gak mau terus-menerus galau oleh karena kedekatan Ani dengan Bayu saat itu. Aku
dibilang cemburu…. Mungkin…. Aku dibilang ingin emosi…. Mungkin. Aku kencangkan
bunyi setir motorku sebagai ekspresi kesalku melihat kenyataan ini.
Nguung….Nguuunngggg……… mengiringi noda hatiku yang sengaja kuluapkan di
perjalanan pulang. Mengapa harus berkahir seperti ini? Apakah akunya yang
kurang intensif mendekati dia, atau memang secara jarak Ani dan Bayu sudah
saling dekat dan hal terburuk yang gak ingin aku lihat, ketika mereka beneran
jadian dihadapan mataku. Aku merasa, mereka berdua sudah saling klop, dan siap
jadian. Cukup sudah, aku gak mau melihat mereka berdua jalan bersama lagi.
Aku menyadari, tiba-tiba prioritas aku datang kesini telah
berubah. Galau kembali melandaku. Seharusnya waktuku bersamanya bisa lebih lama
namun kenyataannya ia lebih senang dan bahagia bila jalan bersama yang lain.
Tapi kendati demikian, aku harus bisa merelakan kalau-kalau apa yang kuduga
sebelumnya menjadi kenyataan. Perjuangan aku mengendarai motor dari
Depok-Serang setidaknya gak memberi usaha yang sia-sia. Minimal bisa mengenal
dia aku sudah senang sekali.
Janganlah menganggap sesuatu perjuangan menjadi sia-sia.
Ambillah sisi positif dari perjuanganmu karena sesungguhnya tidak ada yang
sia-sia dalam sebuah perjuangan. Quote itulah yang sedikit demi sedikit mulai aku
terima oleh Indra saat perjalanan pulang dari Serang menuju Jakarta keesokan
harinya. Aku mungkin belum mendapatkan hatinya, tapi siapa yang tahu nanti…
apakah aku atau dia… yang dipilihnya.
To Ani : Makasih ya udah mau berkenalan denganku.
Senang banget aku bisa mengenalmu. Aku akan memohon kepada Tuhan, untuk
memberikan petunjuk-Nya. Jika kita dipertemukan untuk bersatu, maka persatukan
kami ya Tuhan… :’)
kalo naik motor tiba2 tertidur bisa kecelakaan mas...
BalasHapusTiTi DiJe (hati-hati di jalan)
:)
Hahay ... Maklumlah risiko sang petuang, Haha :D
Hapuswahaa, padet bener ye bro ..
BalasHapusbtw, itu co cweet bener dah, kisahnya .. heheh
btw, salam kenal nih ..
Mereka berdua udah jadian tanpa sepengetahuanku,,
HapusDan lagi, mereka jadian pas saat malam itu aku ke kota itu...
Salam sahabat blogger juga bung :)
kunjungan pertama ini #masihjalan2 :)
BalasHapusSudah ko. Postingan sebelumnya juga Annesya sudah pernah comment :)
HapusTrim's for d' Attention ^^
hooo iyakah... #nenekpikun
HapusHahaha....
HapusSalam kenal Annesya yang saya banggakan.... ^^
Semoga kita jadi teman :D
yaaa.. udah jauh2 tapi koq malah ga enak suasananya, kalo gitu mendingan coklatnya dikirim via tiki aja hehe.. sabar ya *pukpuk
BalasHapusIya ya .. mendingan buat NF aja ...
HapusHehehehe
Hiks..Hiks ..... memang harus terima kenyataan bahwa ternyata mereka sudah jadian,,
^ ^
jangan menyerah sebelum janur kuning melengkung mas...salam kenal :)
BalasHapustapi janurnya keburu menguning mas.. haha
HapusSalam kenal juga ^^
ikut mendoakan, jika memang jodoh semoga disegerakan, tapi bila bukan jodoh, semoga masing-masing diberikan keikhalasan. Dan bukan jodoh bukan berarti tak lagi berteman.
BalasHapusAmin Amin ...
HapusTerimakasih ya Abi Sabila ^^
Salam Kenal
setuju sekali dengan om kris..!
BalasHapuslanjutkan bro.. sebelum dia masuk ke KUD eh ke KUA.. :D
Wah KUA ??
HapusUdah tahap tingkat tinggi tuh yah KUA..... Wahahaha.....
Salam Affanibnu
ah, mas galau bela-belain ke rumahnya si doi, eh pulang-pulangnya teteeeeep galau
BalasHapusNah coba tebak,,
HapusSepertinya saya memang harus dinobatkan sebagai 'raja galau' kali yak??
Hahaha
Salam Ocha Rhoshandha