Happy Birthday … Happy Birthday … Happy Birthday … To
Yoouuuu ………… Hehehe. Baru tadi sore aku dan sekeluargaku dan kerabat lain
mengucapkan kalimat yang hampir dipakai di seluruh penjuru dunia ketika
mengetahui seseorang terdekatnya tengah berulang tahun. Hehe (Loh.. Bukan aku.
Aku kan udah lewat.. :P) Haha. Ya… Kemeriahan pesta ulangtahun ‘orang
terdekatku’ tadi sore terjadi di sebuah rumah di bilangan Kramat Pela Benda
III, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, dan berakhir pada pukul 17.00 WIB tadi.
Thalula Almadhira (kiri), Aku (kanan) |
Thalula Almadhira. Begitulah nama cantiknya yang aku katakan ‘orang terdekatku’ di paragraf
pembuka tadi. Berumur 4 tahun, dan ia adalah keponakan kedua aku setelah yang pertama lahir beberapa tahun silam. Wajah imut dan tingkah
polahnya yang lucu membuat aku dan beberapa anggota keluarga aku lainnya suka
tertawa sendiri melihat apa saja yang ia lakukan. Termasuk juga dalam acara
yang tadi. Hehe … :D
Banyak yang hadir dalam acara itu. Terutama kehadiran dari
anak-anak panti asuhan yang diundang oleh yang punya hajat tadi. Juga
dimeriahkan oleh pemandu acara sekaligus penghibur anak-anak juga tampil
disini. Meriahnya lagi, penghibur acara yang aku maksud itu adalah seorang
pesulap untuk pesta anak-anak. Hehe … Aku yang sedari tadi hanya menunggu tamu-tamu
lainnya yang datang bisa melihat langsung atraksi sulap kecil-kecilan yang
bertujuan untuk menghibur para undangan yang berada disana.
Oke Indra. Sudah intermezzonya??? Sekarang intinya apa???
Hahaha … Pada nanya pengen tahu apa inti dari postingan ini yak?? Whahaha
*koplak :D
Haha. Inti posting sebenarnya bukan pada pesulap itu. Tetapi
impian aku yang sempat cukup lama terkubur oleh karena faktor pesimistas
dan pengalaman yang belum mumpuni, yaitu menjadi ‘Sang Penghibur Anak’. Oh ya?
Yap. Sobat blogger pasti pernah baca posting aku tentang ‘Mimpi Jadi Guru’
kan? Nah, itu adalah salah satu bagian dalam program khusus aku dalam
rangka mendekatkan diri kepada anak-anak. Baik itu mengetahui emosi anak dan
apa yang mereka ketahui. Oleh karena itu, bentuk realisasinya berupa
keikutsertaan aku dalam komunitas Taman Ceria Negeriku dan Rumah Indonesia.
Tapi yang kadang aku galaukan, sudah cukupkah aku hanya mengoleksi
pengalaman dari bidang non-formal seperti itu?
Ya memang benar. Skill khusus untuk menghibur anak-anak itu
pasti harus ada dan dibutuhkan pengetahuan segalanya mengenai anak-anak.
Semakin rendah tingkatan, semakin sulit untuk dipahami (misalnya : anak-anak
usia pra-sekolah). Tetapi entah kenapa rasanya belum cukup bagi aku untuk
bisa langsung ‘interaksi’ di depan anak-anak yang notabene diundang untuk
dihibur. Dan kegundahanku ini juga sempat dirasakan oleh si ’dia’ saat
perform pertama kali untuk memoderasi anak-anak undangan ulang tahun di sebuah
restoran cepat saji di Jakarta.
Febri, yang sedang memegang bungkus kado kuning |
Febri. Demikianlah nama dari kata pengganti ‘dia’ tersebut,
yang juga perform untuk menghibur anak-anak undangan pada pesta ulangtahun
keponakanku tadi. Saat perkenalan pertama aku dengannya, ketika ditemui di
teras rumah adik sepupuku (Ibunda Thalula) tersebut, ia mengaku saat pertama
kali perform di tempat dimana ia bekerja itu, ia sempat gugup. Tetapi lama
kelamaan seiring dengan tumbuhnya rasa cinta kepada anak-anak, ia jadi semakin
bisa menguasai alur emosi anak-anak itu.
Mmm … Ternyata hal inti yang sangat dibutuhkan untuk
mengambil pekerjaan sebagai sang penghibur anak itu adalah seberapa jauh kau
mencintai anak-anak. Karena kalau sudah cinta, kita akan enak dalam mengikuti
apa yang mereka bahagiakan. Betul bukan? Hehe. Untuk selanjutnya, kita bisa berimproviasi
mengenai candaan yang bisa membuat mereka tertawa dan menjadi betah kepada
kita.
Sisi plusnya lagi, pekerjaan ‘penghibur anak’ ini tidak
hanya diterapkan pada saat kita diundang jadi MC atau pembawa acara pada acara
anak-anak saja. Dalam dunia pendidikan pun ilmu ini juga dipakai lho. Cobalah
mendidik anak dengan cinta dan kasih sayang, pasti mereka juga akan menjadi
sayang kepada kita. Namun tetap, ketegasan untuk berdisiplin itu harus ada.
Hanya tinggal mem-balancing saja. Hehe …
Aku pun mengakui, aku sangat menyukai anak-anak. Dan
sebagai pembelajaran pertama, cintailah mereka terlebih dahulu. Kemudian pahami
karakter berikut masing-masing tingkatannya. Dan … kau bisa jadi teman bagi
anak-anak. Tidak ada yang lebih indah selain bisa menghibur anak-anak kecil
apalagi saat mereka dalam keadaan susah dan membutuhkan kegembiraan yang datang
dari orang disekitarnya. Betul kan .. #betul gaak?!!! Eh :P
Yah … Semoga aku bisa mengikatkan diri kepada mereka
(anak-anak kecil) suatu saat. Karena untuk menjadi guru atau pengajar terutama
pada taraf anak-anak kecil yang masih labil, mengatur emosi mereka bukanlah
semudah seperti melepas baterai handphone kita. Tetapi banyak-banyaklah
pengalaman dalam bidang yang mendekatkanmu pada anak-anak (kecil), dan yang
terpenting … biasakanlah dirimu ketika tengah berada di hadapan mereka semua.
Jangan terlalu tegang karena ketegangan dapat membuat pikiranmu berantakan
kemana-mana.
Okelah. Aku berharap, aku bisa menjadi seperti seorang ‘Febri’
dikemudian hari. Tips dan trik diatas akan aku coba resapi untuk kemudian
dieksekusi di kehidupan nyata nanti. Hehe …
Hadiah dari Thalula :D |
Teringat kalimat emas dari Nufa …
“Jangan menunggu kebahagiaan kalau kamu belum memberikan
kebahagiaan itu, maka bahagiakanlah orang disekitarmu maka kebahagiaan akan
datang kepadamu”
Hehe …
Maaf yaa Nufa .. Sebenarnya kalimat itu aku karang sendiri
:D
*piss
hadir kawan. awardnya udah diambil koq. silahkan cek ada di halaman blog gue! hehehe..
BalasHapusgue juga senang ama anak kecil sob!
Okee ... Go to TKP..
HapusWeiss kita sama .. :D
salut untuk febri tentu saja. sebuah rujukan buat kita tentang bagaimana mendekat kepada anak-anak.
BalasHapusBetul sekali kang, dan CINTA adalah salah satunya ...
Hapussinggah balas kunjungan sambil follow...
BalasHapussinggah balik ...
Hapuskalo nggak kesampean jadi guru, jadi badut aja... hehehe
BalasHapusitu kenapa keringetan???
badut .. hmm, kenapa gak sekalian jadi boneka topeng-topengan? ... hehehe
Hapusgak ah. aku hanya mau menghibur anak-anak dengan canda tawa ...
itu? keringatan? biasa ... abis jalan-jalan keliling jabodetabek. muehehehe
kyaaaaaa... kenapa ikutan bilang muehehe?
Hapushehe. soalnya setiap kali kamu komentar pasti nada tertawanya 'muehehehe'
Hapusnah itulah tertawaan yang selalu ku tunggu drimu.. hehe
muehehe...
Hapushahaha, emang kesannya lucu banget kalo ketawanya muehehe
nah itu dia cha ... cara baru tertawa di dunia maya. muehehe ....
Hapusemangnya tertawa ada caranya ya?
Hapussecara teknis sih enggak, tetapi secara 'komunikasi non-verbal' atau rangkaian penulisan bebas, bisa bermacam-macam kan?
Hapusada yang hehehe, ada yang hihihi, ada juga yang hahaha, terus wkwkwkwk, bahkan sekarang kamu ... muehehehe ,,
variatif bukan? Hehe ...
iya juga sih...
Hapusyang aneh itu yang wkwkwkwk... itu gimana bacanya?
wekewekewek atau wakawakawak atau wekawekaweka atau wekwekwek
hallah, gueje yang itu pokoknya
lain lagi dengan menangis. satu-satunya kalimat expresi untuk menangis ialah 'hiks hiks hiks' ...
Hapusada yang lain lagi gak selain 'itu' ?
ada dong...
Hapus"huuu... huuu... huuu..."
"hikz... hikz... hikz..."
hahahaha...
oh iya juga yaa ... hahaha
HapusIni malah heboh sendiri. Muehehehe. Ketawa kayak gini aku juga sering pake, gak tau sapa yang duluan pake. Apa oca? Ya terserahlah. Btw, itu kirain anakmu penulis. :D
Hapusanakku? bahkan istripun aku belum punya . . .
HapusIya anakmu. Muehehhe. O,o. Makanya ... cari doooong! *ngakak
Hapushahaha... mas hadi ikutan muehehe...
Hapusnanti nyari .. kalau udah kerja dan berpenghasilan tetap *kalem
Hapuswih kayaknya Ocha dan Hadi kompakan nih tertawanya muehehehe...
Muehehehe #ikut-ikutan
pertama ucapin happy b'day dulu buat yang ultah...
BalasHapuskykx kang indra aktif yah di acaranya, liat ajah tuh ampe keringatan... :D
makasih ...
Hapushehe. itu bukan karena aktif di acara, melainkan habis dari luar kota kang :D
anak-anak itu ibarat perhiasan.. membahagiakan.. tangisnya, tawanya itu adalah anugrah. semoga tercapai ya jadi gurunya :)
BalasHapusamin amin mbak ... :)
Hapusmakasih yaa ....
. . met ultah ya buat ponakan-nya. upzZz,, bagi^ donk kadonya. he..86x . .
BalasHapusMakasih mbak Dhifa ...
HapusApaa???? Kadooo ????? Wah ... udah habis aku makan semua tuh. He... 86x
. . yachhhhhhhhh,, kok puwit gitu sich. huhh . .
HapusWah dapat hadiah juga dari Thalula :)
BalasHapusHehe ... Alhamdulillah ya sesuatu :)
Hapusizin nyimak ceritanya sob
BalasHapussilakan ...
Hapussaya suka kalimat terakhirnya...bagus
BalasHapusmakasih ... :)
HapusSaya mencintai anak-anak dengan mengajaknya bermain. :D
BalasHapushappy b`day yaa buat Thalula. :)
Sama ... Inginku begitu ...
HapusIya makasih mbak Isni .. Akan disampaikan :)
pertama tama kami sekeluarga mengucapkan met ulang tahun ya buat Thalula. Nah saya sendiri sudah dikaruniai 2 (dua) orang anak. Sudah sepasang putra dan putri. Rasanya bahagia sekali dan ingin sekali selalu di rumah bersama dan bermain dengan mereka. Sifat anak yang satu berbeda dengan anak yang lainnya. Biarpun adik kakak mereka tetap sering bertengkar, dan semuanya menambah semarak suasana di rumah. Menyenangkan sekali bersama mereka :)))
BalasHapusBetul sekali kang. Kehadiran 'anak' dalam kehidupan kita adalah karunia yang luar biasa indah ...
HapusTerimakasih ya atas ucapannya :)
Met ultah ya dex :-)
BalasHapus.
kunjungan perdana Gan, silahkan mampir ke blog saya juga ya semaunya & jangan lupa tinggalkan komentar
http://uliearieph.blogspot.com/2012/09/promo-kartu-member-indomaret-minimarket.html
Okay .. Tanpa pikir panjang lagi 'go to TKP'
HapusMakasiih atas ucapannya lhoo .. :D
"Jangan menunggu kebahagiaan kalau kamu belum memberikan kebahagiaan itu, maka bahagiakanlah orang disekitarmu maka kebahagiaan akan datang kepadamu",wah emang emas ni kata2 nya mas bro,.. :)
BalasHapusMakasiihhh ... Hehe ..
HapusItu sebenarnya inspirasi ide dari Nufadillah, tetapi aku mengarang sendiri kata-katanya. Hehehehe ...
Jadi kamu pakdenya Thalula itu? Hihihi...
BalasHapusTepatnya demikian. Haha :D
Hapus