Sabtu, 01 Juni 2013

Bukan Salah Mereka …



(Catatan Indrayana)

Pukul 23:26 dinihari… Tempat aku membuka cakrawala pikiranku dari hal-hal yang bisa membuatku lelah. Seiring dengan tujuanku malam hari ini, aku ingin mengajak teman-teman untuk berdiskusi dan berpikir sejenak. Lebih kompleks, dan bikin jelimet kepala. Apa itu?
Benar sekali (padahal belum jawab.. Hahahaha). Pembahasan kali ini tentang kenaikan harga Bahan Bakar Minyak atau yang sering kita sebut BBM. Wah, topik yang gila ini sepertinya. Hehehehe :D

Preambulenya, sudah sering kita lihat ketika ada sedikit saja rumor mengenai kenaikan harga BBM, pasti kebanyakan orang langsung reflek. Protes, ga terima, dan dituduh kejam. Dan berita ini bukan Cuma sekali dua kali, tapi udah hampir setiap isu ini dileberkan di media massa masyarakat yang tidak setuju pasti langsung marah. Sebenarnya, ada apa dengan kenaikan harga BBM dan kenapa ini begitu sensitif di mata rakyat kecil? Padahal mereka notabenenya ga jauh dari kita-kita, yang sehari-harinya juga pasti butuh yang namanya BBM.


Ya ga sih???? Yang punya mobil butuh BBM buat jalan. Yang punya motor pun sama. Yang ga punya motor ataupun mobil butuh BBM juga buat angkutan umum. Yang punya perusahaan besar butuh BBM juga buat ngidupin mobil, motor, dan truknya bakal transportasi. Yang biasa diruma butuh BBM lagi buat ngidupin listrik. Bayangkan kalau ga ada BBM, kita ga bisa kemana-mana, ga bisa nonton TV, dan buat kita-kita anggota blogger terlebih KPK, ga bisa posting dan komen lalu ngancurin kolom komen lagi. Apa-apa BBM, apa-apa BBM. Bener ga teman-teman??

Banyak banget asas-asas praduga diluar sana yang berkata bahwa BBM naik hanya akan menyengsarakan rakyat kecil. Tidak mau kompromi apakah besaran naiknya hanya hitungan ratus atau bahkan ribu, pokoknya yang namanya kenaikan BBM pasti akan menyengsarakan orang banyak. Benarkah demikian? Sampai sebegitu dahsyatnya efek dari masalah ini?? Yuk mari kita telisik sama-sama…

antaranews.com
Jika ditilik dari fakta di lapangan, memang bener naiknya BBM mengakibatkan kenaikan harga elemen-elemen lainnya. Harga sembako naik. Tarif angkutan umum naik. Sejumlah bahan baku pembuatan barang pun naik dan lain sebagainya.  Pengurangan produksi, penipisan hasil produksi, dll. Perusahaan yang kebanyakan menengah kebawah akan mengalami nilai operasional yang lebih berat dibanding sebelum BBM dinaikkan. Sayangnya semua kenaikan ini tidak diimbangi dengan pemasukan yang ada. Pengeluaran sehari-hari akan makin besar dan semakin boros. Dan apalagi yang lebih buruk dari itu semua? Masing-masing individu akan menjawab pertanyaan ini dengan jawaban yang bervariasi.

Lalu pertanyaannya sekarang, apakah salah pemerintah menaikkan harga BBM? Tak jauh dari kritikan mereka, pemerintah pusat kerap disalahkan akibat dari kenaikan BBM ini. Mulai dari yang tidak perduli, tidak pro-rakyat, pencari alasan hingga dugaan politisasi menyatu dalam sebuah jawaban yang jelas “Presiden gagal sejahterakan rakyat”. Benarkah ini semua total salah pemerintah dan presiden kita?

Hmm… Bukannya aku “pro” terhadap kenaikan BBM ini yaa. Aku juga seperti kalian, kawan-kawanku. Sama sengsaranya. Harus lebih hemat pengeluaran, ga bisa bebas kesana-kemari, dan lain-lainnya. Tetapi kita coba pandang sebuah alasan mengapa BBM ini harus dinaikkan oleh pemerintah kita. Jawaban dari alasan itu adalah, yang paling pokok, karena Anggaran Perencanaan Belanja Negara (APBN) yang terus menjebol gara-gara subsidi yang harus ditanggung pemerintah, karena makin buuanyaknya sektor pergerakan yang menggunakan BBM itu. Akibatnya, subsidi makin membengkak, APBN lah yang jebol.

Ibarat aplikasinya, ketika kita dijatah Rp. 100.000 dalam waktu satu minggu untuk makan makanan sehari-hari, kita bisa makan sekitar 2x sehari dalam seminggu dengan harga nasi dan lauk pauk semisal Rp. 5000 saja, dan jatah itu untuk sendirian saja. Akan tetapi jika jatah itu harus terbagi rata menjadi dua orang atau lebih, tentu pengeluaran untuk makan sehari-hari tidak sebesar Rp. 70.000 lagi dalam seminggu. Semakin banyak orang, kita akan meminta jatah yang lebih dari Rp. 100.000 bagaimanapun caranya.


Untuk itulah kiranya kita dapat memahami arti dari kenaikan harga BBM ini di masyarakat. Mengikuti harga minyak dunia? Mungkin itu alasan keduanya. Liberalisasi asing??? Hmm…. Alasan yang kesekian sepertinya. Seperti kita tahu negara kita kaya akan minyak mentah namun penguasaan blok asing masih mengendalikan harga minyak matang kita. Wajar kita marah akan hal itu. Tapi jika kita pakai alasan yang demikian dipakai agar pemerintah tidak menaikkan harga BBM, kurasa itu tidak akan menghentikannya. Karena ini lain keadaannya. Kecuali jika minyak mentah kita kelola sendiri tetapi harga BBM masih naik saja. Jika itu yang terjadi, maka aku serukan pada teman-teman blogger… KUDETA PEMERINTAHNYA!!!! Hahahaha… :D


Sekali lagi, aku bukannya pro, dan bukan juga kontra akan kenaikan harga BBM nanti. Sepenuhnya aku netral. Dan bicara kesengsaraan, aku bukan orang yang sengsara-sengsara banget akan kenaikan harga BBM ini. Aku malah merasa salut terhadap bapak presiden kita, Pak SBY, karena sudah tegas memutuskan yang terbaik untuk bangsa. Jika APBN tidak jebol, kan sisa uangnya bisa dipakai buat infrastruktur negara, pendidikan siswa, pengobatan gratis, dan jenis investasi-investasi berguna lainnya. Toh, ini kan juga jadi mengajari kita untuk hemat terpaksa. So, ambil positifnya aja yaa teman-teman blogger :)


Intinya adalah,
Mau dinaikkan atau enggak harga BBM itu, aku mendukung aja. Ga jadi dinaikkan syukur alkamdulillah, dinaikkan pun ya sudah. Aku percaya kok pemerintah kita tidak akan sekejam itu menyengsarakan hidup orang banyak.
Karena dalam setiap tindakan, ada jawaban tersembunyi yang terkandung didalamnya. Iya kan semua???
Berpikir positif aja....



#sambilsenyum… :)

62 komentar:

  1. serius aja topik nya malam ini. sedang momoy lagi berpikir ketika membaca entri dear Indra. Di penghujung entri ini, tiba-tiba aja muncul gambar kak asep yang buat momoy senang hati. hehe.

    maaf ya dear indra. lama tidak mampir di blog kawan2 Indonesia mahupun Malaysia, busy banget sekrang. Mau diat blog sendiri pun tiada masa. huhu

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehehehe...
      just what you've see tonight... it's absolutely serious right?

      tidak apa miss momoy. ini juga baru selesai hiatusnya,,,
      miss momoy senang lihat foto kang asep???? sama aku juga seneng hehehehe

      Hapus
    2. tiada masa untuk diat kata Mbak Momoy. hiatus kata mas Indra.
      saya sebagai wasit mesti ngomong apa coba? draw aja deh pertandingannya.

      Hapus
    3. draw itu imbang ya bang? remis istila catur ya...

      Hapus
    4. sayangnya yang ku tahu hanyalah cairan klepon yang manis...

      Hapus
    5. kang zach : wah kang zach wasit... awas kecurangan. hehehehe

      Hapus
    6. Kalau saya sih senang liat Princess Momoy sangat hiehiehiee. Yang lain senang juga loh tenang aja tidak ada tebang pilih maupun tebang tidak dipilih. Semuanya ditebang biar tuntas nda ada rambutnya. Nah nah bingung kan? Saya aja bingung

      Hapus
    7. Harga BBM ini seperti buah simalakama ya hiheiheiee. Mau dinaikin masyarakat Indonesia pada teriak dan protes. Harga harga sembako dipastikan akan terkerek naik ke atas. Ya iyalah kalau naik ke bawah bukan naik namanya. Turun. Lalu biaya transport kendaraan umum juga naik. Jangan jangan es teh atau Teh Es pun bisa jadi 5000 perak segelas. Weeeeeeee mahal semua jadinya.

      Kalau dinaikin tuh BBM akan ada disparitas atau selisih APBN sehingga rakyat kecil akan kebagian BE EL TE alias Bantuan Langsung Tunai. Nah gimana ini mau dinaikin atau kagak nih harus tegas donk Pemerintah. Urus saja dahulu BBM yang tidak tuntas dahulu jangan lantas membuat Wacana pengalihan isu Wajib Bela Negara

      Hapus
  2. eyh. baru momoy perasan. background blog ini sudah bertukar. dan paling momoy suka adalah gambar dear indra dn cewekmu. hehe. cute banget kalian =)
    sampaikan salam momoy padanya ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehehehe... so much thank you from us, Princess Momoy

      Indrayana - Alvionita

      Hapus
    2. salam kembali dari saya dan wonder woman

      Hapus
    3. Salam juga dari saya dan Kodok

      Hapus
  3. mendingan ga perlu pake subsidi
    mereka yang teriak ga setuju ga pernah mau lihat kenyataan di daerah pedalaman
    adalah aneh kalo mobil pribadi harus pake bbm subsidi sementara kereta api sebagai angkutan masal tidak. aneh lagi ketika pln juga dikenakan bbm industri namun harga jual listrik masih pake subsidi sementara pemakai terbesar adalah pabrik industri.

    coba jalan-jalan ke kalimantan dimana spbu paling buka sejam sehari dengan alasan bbm habis. namun begitu tengah malam keliatan hiruk pikuk di tengah kegelapan para pelangsir mengambil bbm subsidi itu untuk dijual ke kendaraan tambang yang seharusnya pake tarif industri.

    sudahlah om
    ngomongin indonesia raya ga bakal ada habisnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. so...tarik kesimpulannya dong lik... :)

      Hapus
    2. gimana kalo tarik tamban aja?

      Hapus
    3. Mendingan tarik bebek paling enak..

      Hapus
    4. wkwkwk.. "G" nya di ambil Kang Cilembu.

      Hapus
    5. iya ya mas... kasihan yang ada di pedalaman,,,

      All : jadinya "Kan Cilembu" hehe

      Hapus
    6. buat kang zach yang ganteng apa sih yang ga bisa...? :D

      Hapus
    7. apa aja bisa . Klepon aja dimakan. Iya kan

      Hapus
  4. Iya Kang.., pemerintah pasti sudah memikirkan akan dampak2nya dinaikkan dan dinaikkan Be Be Em Kang..

    BalasHapus
    Balasan
    1. ternyata pemerintah hobi BBM ya? SMS hobi nggak?

      Hapus
    2. oh pantesan kalo orang kaya suka BBMan.. -_- .

      Hapus
    3. sekarang presiden kita malah mau buka facebook... -_-"

      Hapus
    4. kurang kerjaan bangat ya tuh presiden

      Hapus
  5. memang ga semuanya ...soal ini harus menyalahkan pemerintah dlm mengeluarkan kebijakan...namun karena ada ulah sejumlah oknum yg mengambil kesempatan dlm kesempitan...

    keki sama dampaknya doang tuh...
    kenaikan BBM di jadiin Patokan ngerangsang kenaikan barang kebutuhan(biaya) lain ya..mas In..

    BalasHapus
    Balasan
    1. ngerangsang??
      ario penangsang apa raden mas rangsang?

      Hapus
    2. inflasi itu pasti. tapi tak bakalan sebesar yang digembar gemborkan beberapa pihak karena hanya menyangkut masyarakat level bawah dan ukm atau home industry.

      aneh saja kalo pabrik besar mengatakan harga produk naik 20% karena bbm naik 20%. komponen bbm itu tak mungkin sampai sebesar itu dalam biaya produksi. lagian yang dinaikan itu kan bbm untuk rakyat kecil bukan bbm industri. kalo pihak industri besar ikut terpengaruh, berarti selama ini mereka pake bbm bersubsidi dong..?

      Hapus
    3. kalau yang harga produk naik sebesar 20% mungkin memang patut dicurigai...
      karena kenaikan 20% itu mewakili harga BBM se-jagad Indonesia yang masih memakai harga wajar dalam bensin perliternya.

      Nah kalau harga produk naik 20%, itu kan yang beli satu orang,, paling banter instansi besar.
      Artinya apa? Perusahaan ybs akan dapat untung berlebih atas penjualan 20% itu.

      Jadi curiga kenaikan BBM ini malah jadi ajang instanser buat menguntungkan diri dengan dalih takut merugi akibat kenaikan BBM ....

      Hapus
  6. Au ah, soal BBM yang itu pasti udah ada yang mikirin, sekarang mah aku mau mikirin gimana caranya ngilangin BBM yang udah hampir seminggu tertimbun ditubuhku (Batuk & Badan Meriang)

    BalasHapus
  7. saya komen soal fotonya dulu. Kang Asep ini warga negara mana coba? apa maksudnya coba, dengan memamerkan bendera orang? apa nggak baiknya kita setrap saja sekarang? yuk setrap aja yuk! kalo nggak, minta Kang Asep traktir kita semua. masa' hobinya posting makanan, nggak traktir kita-kita? apa nggak salah coba?

    BalasHapus
  8. seharusnya sarana kendaraan umum diperbaiki dulu baru bbm dinaikkan. orang2 suka naek kendaraan pribadi kan karena uang buat ngangkot mahal, mana ga aman, mana ga nyaman <<< curcol gadis angkot

    BalasHapus
    Balasan
    1. pengalaman pribadi, dan 'seberkas' pengalaman pribadiku. hahahaha

      Hapus
  9. hahahahihi :D


    udah naik??. aku gak paham -__- setahuku kalo BBM naik si pembeli eceran buat pom kecil biasanya malah seneng .. keknya sih gitu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. mbak Tia pernah jadi agennya yaa? :D

      Hapus
    2. Kalau Agen Klepon sudaha ada orangnya mba.
      Yang jelas bukan sayah

      Hapus
  10. wuiiih.. knp potonya mas asep yg dipajang?? apa krn senyumnya yg sumringah itu? hihihi

    ckckck.. topiknya berat nih.. tp emang berasa berat kok, abis sembako2 dah ikutan naik, apalg mo puasa ma lebaran, makin dinaikkan lg harga2 kebutuhan dapur.
    tapi mo gimana lg ya, mau ga mau ya hrs dijalani. Berdoa aja smoga rejeki kita jg ikutan naik. Eh rejeki kan ga hrs berbentuk uang.. Mendpt banyak senyuman jg termasuk rejeki loh.. hehehe
    *big smile*

    BalasHapus
    Balasan
    1. cemerlang banget emang mbak cantik kita yang satu ini, Mbak Covalimawati....
      udah gitu namanya unik lagi... Cova Lima Wati. Berarti cova nya ada lima. Lima-limanya wati semua.
      Whahahaa
      *damai.. :D

      betul banget. rejeki tidak selalu uang.. :)

      Hapus
    2. Saya juga bingung daripada hubungan antara foto saya di bawah itu dengan kenaikan harga BBM ya. Hiehiehiee. Apa karena saya sekarang pake BBM hiehiehiee. Kok ya bisa kebetulan gitu iheihiehiehiheiehiheieee

      Hapus
    3. antara bingung dan bahagia ya mas asep.. secara fotonya dipajang diblognya Indra, pasti bangga donk.. hihihi

      Hapus
  11. kalau BBM mau dinaikkan ya dinaikak\n saja jngn pakai keseringan bkin berita mulu. Akibatnya tiap ada berita rencana BBM nak, harga2 kebutuhan pokok sdh lgs naik..trs gak jd naik harga BBM. Kmd ada rumor hrga BBM nak..harga sembako naik lagi...

    #mau naikin harga BBM kok kayak kebanyakan ragu-ragunya tuh

    BalasHapus
    Balasan
    1. lama-lama naikin harga terigu deh...

      Hapus
    2. Kalau harga Terigu naik kaya BBM nanti Klepon bisa mahal donk

      Hapus
  12. Kunjungan pgi, Mas Indriyana. Selamat beraktifitas! dan sukses selalu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. ini masih pagi ya.. OK deh, kunjungan pasar pagi

      Hapus
  13. Mas, rekan2 rencana mau mewujudkan impian punya blog gede atau bisa-bisa web KPK. tulis data (nggak harus data, hehe) yang bisa ditayangin di situs tersebut dong..
    kirim ke zachroni@gmail.com. ditunggu ya, mumpung Mas KS menawarkan jasa baik dan sedang khilaf.

    BalasHapus
  14. mesti tegas dong, bro, tolak atau terima. rakyat juga mesti tegas bersikap. kalo sy tegas menolak kenaikan harga bbm, walau bbm di indonesia termurah seasia tenggara dan ini jelas berbeda dg kondisi negara asia tenggara lainnya ttg bagaimana negara2 tsb memproduksi minyak bumi. di blog sy yg satu, timurlombok blogspot dot com, sy menjelaskan, bahwa harga bbm dunia tidak sedang naek, sumbernya kompas, liputan6, sisa juga baca di viva. jadi tidak ada alasah pemerintah menaikkan harga bbm.

    sperti iklan layanan masyarakat di beberpa kementrian yg mendukung kenaikan bbm, iklannya ada tuh di tipi, dg menggantinya dg subsidi, ini hal yg berbeda. asalan kementerian tsb karena subsidi bbm selama ini salah sasaran. jadi jelas, ini bukan ttg harga minyak dunia lagi, tapi tentang ktidakmampuan pemerintah mengontrol subsidi tsb, penyaluran bbm bersubsidi. tidak bisa hanya dg himbauan dan striker sperti yg dilakukan esbeye selama ini. ini perlu diatur dg aturan yg mengikat. dan buktinya di lapangan banyak terjadi, mobil2 plat merah dan kendaraan mewan dan kendaraan dg cc besar, yg katanya pak beye tidak boleh menggunakan premium bersubsidi, eh di daerah2, termasuk di daerah saya, masih banyak yg ikut mengantri di pengisian premium bersubsidi. jadi sekali lagi ini tentang ketidakmampuan pemerintah mengontrol subsidi premium.

    kenaikan premium juga pada saat yg tidak tepat, walau alasan ini bukan alasan yg esensi menurut sy. tapi dg kenaikan bbm saat ini malah biaya hidup, beban hidup msyarakat akan semakin bertambah besar, saat hari2 besar datang, ramadhan dan saat awal tahun pelajaran baru. orang tua butuh biaya masuk sekolah yg katanya gratis, tapi sampai saat ini, masuk/mendaftar bersekolah itu tidak ada yg gratis. mendaftar di Tk saja mesti mendaftar hingga satu juta setangah. ini kepayahan yg semakin parah buat rakyat.

    demikian kurang lebihnya, atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih. (loh kok kayak ceramah ya. he.salam super)

    BalasHapus
  15. oya, lagi satu lagi, boleh ya, tentang blsm, saya menolak bila hanya berupa uang tunai tanpa kejelasan aturan. maksud sya begini, kalo bbm naek dan diganti dg blsm dan itu dianggap setara dg subsidi yg berikan pemerintah terhadap harga jual premium, maka itu menurut sy itu tidak benar dan tidak cukup. ini bukan tentang besarannya, tapi bagaimana blsm itu mestinya diberikan dalam bentuk lapangan kerja padat karya.

    selama ini, pemerintah agar terlihat mampu menyejahterakan rakyatnya, pemerintah berusaha menyaluran dana kompensasi Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) sebesar Rp 9,3 triliun. namun dana yang dibayarkan Indonesia pada lembaga moneter internasional (IMF) sebagai penyertaan modal sekitar Rp 38,1 triliun. ini data dari BPK kata uchok sky khadafi, aktivis fitra. jadi pemerintah berutang kembali untuk BLSM, dan hingga tahun ini hutang indonesia sudah mencapai 400 triliyun. lalu dibebankan ke siapa? rakyat kecil dan termarjinalkan lagi.

    kalo sy yg PNS dg dana sertifikasi hingga 24juta per tahun, ini gak terlalu ngaruh, tapi rakyat kecil, yg rumahnya gak layak huni, gak punya pekerjaan. inilah masalahnya. dan parahnya lagi, indonesia gak bsa mengelola dan benar2 menguasai aset/sumber daya alam secara penuh. lihat freeport, newmont, blok cepu, dll, semua tersedot untuk asing. indonesia kebagian apa? limbah tailing dn persen yg kecil dari keuntungan dari perusahan2 tambang itu. semoga rakyat kecil dan orang2 tua yg gak punya pekerjaan tetap bsia tabah menjadi warga indonesia hingga akhir masa hidupnya. saya memang tidak sedang aksi dan bersuara, walau diam tangan saya berbicara melalui tulisan2 dan blog. salam super.

    BalasHapus
  16. tapi tetep aja ongkosku dari rumah ke kampus naik
    :((

    BalasHapus