(Catatan Indrayana)
Tentang hari dimana aku sedang
asik-asik mengerjakan sesuatu, aku terpukau menatap sebuah benda yang sangat
besar. Petunjuknya persegi panjang, berkaca, dan bisa dijadikan sumber hiburan.
Apa itu?
Ya. Televisi Plasma. Aku sangat ingin memilikinya. Sebenernya sih sudah pernah aku punya benda semacam itu, hanya yang namannya saja manusia, tentu tidak pernah merasa puas kan? Hehehehe… Kali ini aku mau sedikit bercerita tentang sebuah keinginan yang (masih) belum terwujud sampai saat ini. Temen-temen blogger pasti pernah punya beberapa keinginan terpendam kan?
Ya. Televisi Plasma. Aku sangat ingin memilikinya. Sebenernya sih sudah pernah aku punya benda semacam itu, hanya yang namannya saja manusia, tentu tidak pernah merasa puas kan? Hehehehe… Kali ini aku mau sedikit bercerita tentang sebuah keinginan yang (masih) belum terwujud sampai saat ini. Temen-temen blogger pasti pernah punya beberapa keinginan terpendam kan?
Masih banyak lagi barang yang
ingin kumiliki. Wajarlah sebagai insan sosialita yang berkembang aku ingin bisa
menggapai keinginan dalam genggaman tanganku sendiri. Tak perduli mau itu
berapa lama, tapi aku adalah karakteristik orang yang ga tahanan sama apapun
yang bagus didepan mataku. Tapi juga, sebagus-bagusnya barang, kalau aku tidak
suka biasanya aku akan tetap menolaknya. Hahahaha…
Cerita bermula dari
ketidaksengajaan curhat antara aku dengan sahabat karibku, Febri, beberapa hari
lalu. Aku dengan tanpa sengaja cerocos kepadanya perihal cicil-curicil kredit
barang *ehh..hehehehe :D. Membentuk sebuah obrolan yang spontan namun santai,
ada jawaban-jawaban yang makin membuat aku penasaran dan tertarik untuk
mencobanya.
Aku bertanya padanya seputar
prosedur bagaimana cara cicil barang. Katanya mudah, tapi ada beberapa
persyaratan yang harus dipenuhi. Pertama, kerja minimal satu tahun menjadi
pertimbangan serius apakah kita diterima atau tidak. Kedua, selalu sertakan
slip gaji. Bila tidak ada, sebenarnya tidak apa-apa. Hanya saja cobalah
yakinkan kembali orang itu kalau kita layak untuk mendapatkan pinjaman.
Pikirku, bener sih. Gampang. Tapi
aku masih belum punya persyaratan-persyaratan itu. Aku pun kemudian ditawari
bantuan kalau semisal aku ingin sesuatu barang, temanku yang akan mengajukan
pinjaman. Nah aku tinggal bayar cash-nya saja ke temenku tiap bulannya.
Tapiiiiiii lagi, itu juga aku masih dalam wacana di benak otakku.
Setiap orang punya keinginan.
Entah itu ingin apa atau ingin begini atau ingin begitu, ingin ini ingin itu
banyak sekaliiiiiii …. Lalala doraemoooonnnnn *woessshhh jangan nyanyi :P* ,
setiap keinginan itu pasti ada usahanya. Bisa kerja atau dagang, atau mungkin
juga investasi. Banyak cara mendapatkan uang, selama kita tidak terpaku pada
satu ide saja.
Memang benar sih keinginan
terbesarku saat ini adalah sukses di karir yang akan aku tempuh, dan menjaga
hubungan cintaku dengan *hehehehe… kalian taulah dia siapa :D*. Namun untuk
urusan kebutuhan fisik, aku memang selalu ingin ini dan itu. Dan note lagi, aku
ingin membelinya sendiri dari hasil payah jerihku. Pun kalau harus kutempuh
dengan cara lain, selama masih dalam lingkaran ‘halal’ akan aku coba terus
sampai apa yang kuinginkan aku dapat.
Kerja sudah dapat. Yang ini juga
tinggal gimana aku ngejaganya…
Semoga selalu dapat kebaikan yang
terkandung dalam setiap langkah yang kita gerakkan. Apapun kenginanmu, capailah
dengan sekuat kamu. Tujuan yang bisa bersifat abstrak maupun yang non-abstrak,
bisa kamu capai kalau kamu berusaha. Yang setuju, angkat rambuuutttt :D
hahahaha…
Salam semangat untuk kita semua…
aku ga pernah pengen tipi yang mahal
BalasHapusabisnya jarang pada nonton tipi
anak anak lebih suka nonton di tembok pake proyektor. ibue lebih seneng browsing...
kang rawins senengnya disorot tivi.
HapusWah kalau dah pake proyektor mah lebih dari tipi itumah.
HapusHehehehe
Kang zach : kalau aku senengnya.disorot pacarku.
gimana tuh ya? :D
trus aku sukanya apa? bingung kan..
Hapusaku gak bisa baca semua....
Hapuslogo kpk nya nutupin sedikit artikel mas
Cak budy sukanya anime .. hehehehe
HapusLoh kok tau saya
Mas reo : lagi under construction mas hahaha
rawraw senengnya majang cewe cakep..
Hapusaku sukanya jadi cewe cakep...
kalo cewek cakep mah ga suka nyorot doang
Hapusmaunya melorotin...
sama aja Mas, saya malah merindukan tivi jaman masa kecil dulu, hitam putih pake kayu, tapi yang nonton orang sekampung. indah di hati.
BalasHapusWah aku belum hidup di jaman itu.
HapusHehehehe
Kang zach.. kenapa fungsi komentarny kok dinonaktifin?
Mau komen kan jd ga bs aku..
pas saya dulu masih kecil dan tinggal di kos-kosan, klo ada seseorang yg mau puter video pasti dikeluarin dulu tipinya dan ditonton rame-rame. seringnya sih film india dan suzanna
Hapusmau nonton tv harus berjalan menempuh jarak 5km....itu saya dulu
HapusWah saya belum hidup di jaman itu hahahaha
Hapusmas indra generasi brondong di jagat generasi selonjor...hahaha
Hapustipinya dimasukin ke kotak nonton filmnya pake kaset betamax..:))
emang baru tau kalo lik zach masuk kategori generasi jadul..?
Hapuswaktu baru pertama kerja gitu emang semua barang rasanya pengen dibeli. aku dulu pernah beberapa kali kredit barang yang aku inginkan via perusahaan leasing. sekarang masih tetep suka ngutang sih, tapi pake kredit card yang sengaja limitnya aku bikin sekecil mungkin biar gak pusing...
BalasHapusTernyata pemikiran kita sama ya kang.
HapusHehehe
ada temennya juga aku..
Mlorotin?
BalasHapusWah jadi teringat seseorang deh..
Ihz kecil2 cicil barang (apa hubungannya yak?) Aku angkat jari aja deh setujunya.. (^_^)/
BalasHapuswuih keren bgt nih quote-nya Indra "Banyak cara mendapatkan uang, selama kita tidak terpaku pada satu ide saja."
BalasHapusckck.. makin dewasa pemikirannya.. aku kagum padamu dek Indra ;)
Haii... salam kenal yaa... belum baca sampai selesai tulisannya, hihihi... pengen bilang dulu sukses Follow di #115... ditunggu banget follBacknya lhoo... salam persahabatan :)
BalasHapusWuah, gimana kabarnya?
BalasHapusBaru balik ngeblog kok nggak diurus lagi blognya?
Jadi orang sibuk kayaknya yaa
kunjungan perdanan di malam hari
BalasHapus:)