ragam agama dalam satu kehidupan -- illustrasi |
Assalammu’alaikum Warahmatulahi
Wabarakatuh... Salam inspirasi bagi kita semua! Menjelang H-1 hari kelahiran aku,
alangkah baiknya jika aku berbagi sedikit mengenai artikel yang satu ini. Ini
artikel yang sangat bermanfaat (insya Allah) bagi kita semua, dan semoga
menjadi referensi bagi kita semua dikemudian hari. Memangnya artikel apa sih yang pengen lu bagi, In? Hehe ... mau tahu banget yah??? Gampang
... Fulusnya dulu *plak* :D
Wah, kenapa aku katakan “salam inspirasi”
pada kalimat pembuka setelah salam tadi?? Gak biasanya... Ya iyalah, orang baru
pertama kali ini *merenggus*...... Hahaha. Yah, setelah aku siap untuk
berkecimpung di dunia tulis-menulis macam blogging seperti ini, aku dapat
banyak sekali realita unik yang kiranya bisa jadi pembelajaran hidup. Hampir di
setiap suka dan duka aku tuangkan dalam tulisan di blog ini, gak Cuma sekedar
berbagi namun juga jadi ajang curahan hati yang memang aku tak tahu harus
berkata lagi kepada siapa. Yang artinya, beberapa rangkaian hidup kini aku coba
jadikan sebuah inspirasi betapa hidup penuh dengan heterogensi (bermacam-macam)
dimana itulah yang membawa keindahan tersendiri dalam hidup.
Baiklah. Aku rasa udah terlalu panjang
juga ngomongnya :D . Sekarang aku mau coba share sedikit tentang “Perbedaan”.
Hahaayyooo.... Siapa yang bisa menebak-nebak disini apa kaitannya perbedaan
dengan inspirasi?? Apa sih yang menjadi titik pandang dari Perbedaan itu dalam
tulisan ini?? Bentar-bentar dulu. Perbedaan disini dalam artian cukup luas,
namun aku coba kerucutkan menjadi satu sudut pandang aja ya.
Note : Bagi sebagian individu
yang agak kurang berkenan membaca postingan ini, diharap untuk menanggalkan
pembacaan tulisan aku ini. Apabila kemudian ditemukan ‘comment’ yang mengandung
unsur memecah belah antarumat manusia, atau komentar yang bernada negatif,
dalam waktu sekejap akan AKU HAPUS. Jadi aku harap, semuanya dapat saling
menghargai yaa. Ingatlah perbedaan itu indah ...... ^_^
Loh kenapa begitu In? Betul sekali. Saat
ini banyak sekali masalah umum yang selalu ‘mendilema’ dalam setiap perbedaan
kehidupan antarumat beragama. Tetapi, jika kita bisa merasakan bagaimana
indahnya perbedaan sebenarnya itu jadi sangat menyejukkan hati lho. Ya betul...
Perbedaan setiap keyakinan dapat menimbulkan rasa harmonisasi yang dalam
ketimbang persamaan dalam keyakinan itu sendiri.
Sekedar Intermezzo saja. Aku kembali
teringat oleh sebuah postingan yang dirilis oleh blogger yang juga jadi
penggemar aku, Ocha Rhoshandha dengan blognya Cerita Ocha. Dalam postingannya
yang berjudul Fabolous
Euodea, diceritakan bahwa keluarga Eudoea yang sangat toleransi terhadap
umat Muslim yang tengah menjalani puasa, menyuguhkan banyak takjil untuk
berbuka Ocha dan kawan-kawannya. Bahkan keluarganya sudah menyediakan tempat
untuk sholat maghrib kepada mereka!!!! Iya ya... Dikatakan disitu, perbedaan
agama bukanlah jadi masalah. Malah kita cenderung akrab dengan mereka dan
mereka juga asyik dengan kami yang bertindak netral. Nah itu hanyalah salah
satu contoh betapa perbedaan agama sesungguhnya bukan tentangan bagi kaum yang
berlawanan.
Tahu gak sih kenapa aku ingin sekali
menuliskan postingan ini?? Aku begitu bahagia ketika aku diajak berbuka bersama
teman-teman pengajar Kolong Jembatan Tomang ‘Taman Ceria Negeriku’ petang tadi,
sebelum aku rilis postingan ini. Yang beda adalah, ketika aku hanya
satu-satunya umat Islam disitu, dan sisanya Kristen semua. Tetapi malah temanku
yang beragama Kristen Katolik itu mengajak aku untuk berbuka puasa bersama,
walaupun mereka memang tidak berpuasa!!! Subhanallah ... Adem banget terasa,
ketika agama lain begitu menghormati agama kita dengan mengikuti cara kita
dengan sepenuh hati!!!
empat sudut agama - by : arbamakmur |
Tak biasa. Dua kata itulah yang aku harus
katakan. Ketika aku hanya sering berkumpul bukber dengan orang islam yang
menjalankan puasa , tadi malam berbuka bersama orang kristiani. Bahkan aku
dipersilakan untuk sholat didalam ruangan yang seperti aku bilang, isinya orang
kristen semua. Dalam hal ini, aku kembali merasakan betapa indahnya perbedaan
jika kita bisa saling melengkapi, netral, dan toleransi. Karena dalam Taman
Ceria Negeriku, agama itu seakan seperti jadi satu. Mau dia Buddha atau dia
agama Katolik tetap kami mempunyai janji setia sebagai anggota kelompok yang
tentunya harus saling melengkapi.
Lainnya lagi, ketika ‘ia’ telah terbiasa
mengucap kalimat yang seharusnya umat Islam ucap ketika ia sedang berusaha
keras, namun ‘ia’ tetap pada pendiriannya dalam keyakinan agama Kristen. Dan,
‘ia’ juga tak ragu dalam mengucap ucapan selamat kepada umat agama lain ketika
agama lain merayakan hari kemenangannya. Frankie Wijaya, begitulah sebutan dari
kata ‘ia’ tersebut, yang juga adalah sahabat aku di TCN. Ada satu teguh yang
akan selalu aku ingat ketika aku berbincang-bincang bersama Frankie di Mall
Taman Anggrek, Tomang, Jakarta Barat, tadi malam.
“Bagaimanapun kita melakukan sesuatu
yang kita yakini didepan orang yang tidak berkeyakinan dengan kita, saya yakin
100% orang yang lain keyakinan itu tidak akan tipis imannya. Mereka akan tetap
berpegang teguh pada keyakinannya meskipun kita didepannya terus melakukan hal
yang mereka yakini itu benar”
Maksudnya begini. Ketika ada seorang umat,
sedang bercerita banyak mengenai agama mereka... sedangkan itu dihadapan
kita—yang notabenenya beragama lain. Aku yakin kita tidak akan gampang atau
tidak mungkin terbuai dalam perkataannya dan kemudian mengikuti agama mereka.
Selama kita yakin keyakinan kita disini, kita tidak perlu takut akan hal-hal
negatif yang terjadi. Begitu loh maksudnya. Cukup mudah dipahami maknanya
kan ...
Jadi, apa kesimpulannya In? Secara pasti
umat di negeri ini memiliki perbedaan keyakinan kepada Tuhannya. Tetapi
alangkah baiknya bila kita menghentikan segala perseteruan yang terjadi hanya
karena kita berbeda agama. Cobalah kalau kita amati kasus umat islam Rohingya
yang sedang booming terjadi ini, dan juga beragam kasus black-campaign
(kampanye-hitam) yang marak saat pemilihan Pemilukada. Ooh ayolah wahai umat
manusia, semua saudara-saudaraku... marilah kita memandang perbedaan sebagai
hal yang indah dan bahkan dapat mempersatukan kita. Beda agama itu harmoni ...
damai ... dan menyenangkan, dirasa...
Marilah kita bersatu demi kesatuan Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini sahabat blogger. Cintailah sesama kita
umat Tuhan, karena pada dasarnya kita adalah satu, yaitu Satu kesatuan.
Sekali lagi, perbedaan itu menyenangkan
... menyenangkan itu damai ... dan damai itu indah ^ ^
berbicara soal iman memang tiada kata matinya..
BalasHapussemakin diperdebatkan, semakin runcing permasalahan..
tapi semakin ditoleransikan, semakin cerah titik temu..
fanatik? tentu itu boleh saja.. tetapi tidak untuk sebuah keradikalan..
menjadi fanatik bukan berarti serta merta mengesampingkan semua hal, Ustadz merupakan fanatik tetapi bukan sebuah radikal, begitu juga yang lain..
itulah yang dibutuhkan, fanatik dengan toleransi.. bukan fanatik dengan radikalisme..
itu betul mas affan... bagaimanapun radikalisme pasti akan membawa dampak buruk bagi kelangsungan umat manusia ,,,
HapusFanatik Bukanlah Radikalistik
waalaikumsalam, perbedaan itu menyenangkan kala masing-masing pihak saling menghormati dan tidak mencampuri segala hal yang berkaitan dengan perbedaan...apalagi soal iman, biarkan kata hati yang berbicara..jangan saling memaksakan kehendak dan akan kita temui kedamaian dalam keindahan perbedaan :)
BalasHapusDouble 'SETUJU' kawan !!!!
HapusKedamaian dalam keindahan perbedaan akan terasa sejuk ketika kita saling mengerti dan toleransi, tentunya :)
lupa...selamat menyambut hari lahir ya...semoga sehat selalu :)
BalasHapusHehe. meskipun masih besok, tapi .... Trim's yaa ^ ^
Hapuswew, postingnya tadi pagi ya?
BalasHapuskayaknya seru tuh bubernya kemaren...
temenku yang nonis juga ngajakin buber. sempet heran juga sih, kenapa yang nonis malah ngajakin kita buber ya padahal kan kita yang puasa...
Hehe ... Justru disitulah kenikmatannya ...
HapusHal yang tidak biasa itu menjadi hal yang istimewa banget kan. Mungkin hanya terjadi jarang-jarang hehehe
MENGHARGAI, itulah intinya kawan. Agama itu adalah metode atau tata cara (dalam istilah budayanya adalah adat istiadat). jangankan dalam perbedaan keyakinan, didalam satu keyakinan juga ada ditemukan perbedaan tata cara tersebut.
BalasHapusnamun ketika perbedaan tersebut dihargai oleh setiap orang, maka akhirnya akan sangat menyenangkan!.
artikel yang mantap kawan!
ya betul bung ... SANGAT SANGAT MENYENANGKAN dirasa....
HapusMakanya aku sangat menyayangkan kenapa masih ada aja yang menjelek-jelekkan agama lain yaa ...
Cobalah menghargai agama lain kan kita jadi damai... ^ ^
ikutan baca yaaawhhh....
BalasHapusSiiiph . . . ^ ^
Hapusciiyyeee mas indra besok ulang tahun yaa... asiik nih..
BalasHapusTCN..? mauu dong ikutan hehe.. wah nikmatnya yah hidup bertoleransi =)
Ayo ikutan ... Hehe
HapusYup, bertoleransi itu nikmat buangeettt rasanya :D
Hehe ... Gia udah nyiapin kado apa ya untukku??? Hahaha *koplak*
Eh,,nama saya disebut.. Bayar royalti.. Hahha...
BalasHapusSekalian mau promosiin blog ya: noteofserendipity.blogspot.com. Monggo mampir.. :)
Weitss, sudah aktif kembali frank :D
BalasHapusIntensif BW aja kayak gw ^ ^
Apaaa..... Royalti???? Boleh boleh .... Tar gw gadai komputer dulu yaa. Whahahaha ^ ^
Jadikan perbedaan menjadi semangat satu kesatuan :D
BalasHapus