Minggu, 05 Agustus 2012

Perbedaan itu menyenangkan ....


ragam agama dalam satu kehidupan  --  illustrasi

Assalammu’alaikum Warahmatulahi Wabarakatuh... Salam inspirasi bagi kita semua! Menjelang H-1 hari kelahiran aku, alangkah baiknya jika aku berbagi sedikit mengenai artikel yang satu ini. Ini artikel yang sangat bermanfaat (insya Allah) bagi kita semua, dan semoga menjadi referensi bagi kita semua dikemudian hari. Memangnya artikel apa sih yang pengen lu bagi, In? Hehe ... mau tahu banget yah??? Gampang ... Fulusnya dulu *plak* :D

Wah, kenapa aku katakan “salam inspirasi” pada kalimat pembuka setelah salam tadi?? Gak biasanya... Ya iyalah, orang baru pertama kali ini *merenggus*...... Hahaha. Yah, setelah aku siap untuk berkecimpung di dunia tulis-menulis macam blogging seperti ini, aku dapat banyak sekali realita unik yang kiranya bisa jadi pembelajaran hidup. Hampir di setiap suka dan duka aku tuangkan dalam tulisan di blog ini, gak Cuma sekedar berbagi namun juga jadi ajang curahan hati yang memang aku tak tahu harus berkata lagi kepada siapa. Yang artinya, beberapa rangkaian hidup kini aku coba jadikan sebuah inspirasi betapa hidup penuh dengan heterogensi (bermacam-macam) dimana itulah yang membawa keindahan tersendiri dalam hidup.

Baiklah. Aku rasa udah terlalu panjang juga ngomongnya :D . Sekarang aku mau coba share sedikit tentang “Perbedaan”. Hahaayyooo.... Siapa yang bisa menebak-nebak disini apa kaitannya perbedaan dengan inspirasi?? Apa sih yang menjadi titik pandang dari Perbedaan itu dalam tulisan ini?? Bentar-bentar dulu. Perbedaan disini dalam artian cukup luas, namun aku coba kerucutkan menjadi satu sudut pandang aja ya.

Note  :   Bagi sebagian individu yang agak kurang berkenan membaca postingan ini, diharap untuk menanggalkan pembacaan tulisan aku ini. Apabila kemudian ditemukan ‘comment’ yang mengandung unsur memecah belah antarumat manusia, atau komentar yang bernada negatif, dalam waktu sekejap akan AKU HAPUS. Jadi aku harap, semuanya dapat saling menghargai yaa. Ingatlah perbedaan itu indah ...... ^_^

Loh kenapa begitu In? Betul sekali. Saat ini banyak sekali masalah umum yang selalu ‘mendilema’ dalam setiap perbedaan kehidupan antarumat beragama. Tetapi, jika kita bisa merasakan bagaimana indahnya perbedaan sebenarnya itu jadi sangat menyejukkan hati lho. Ya betul... Perbedaan setiap keyakinan dapat menimbulkan rasa harmonisasi yang dalam ketimbang persamaan dalam keyakinan itu sendiri.

Sekedar Intermezzo saja. Aku kembali teringat oleh sebuah postingan yang dirilis oleh blogger yang juga jadi penggemar aku, Ocha Rhoshandha dengan blognya Cerita Ocha. Dalam postingannya yang berjudul Fabolous Euodea, diceritakan bahwa keluarga Eudoea yang sangat toleransi terhadap umat Muslim yang tengah menjalani puasa, menyuguhkan banyak takjil untuk berbuka Ocha dan kawan-kawannya. Bahkan keluarganya sudah menyediakan tempat untuk sholat maghrib kepada mereka!!!! Iya ya... Dikatakan disitu, perbedaan agama bukanlah jadi masalah. Malah kita cenderung akrab dengan mereka dan mereka juga asyik dengan kami yang bertindak netral. Nah itu hanyalah salah satu contoh betapa perbedaan agama sesungguhnya bukan tentangan bagi kaum yang berlawanan.

Tahu gak sih kenapa aku ingin sekali menuliskan postingan ini?? Aku begitu bahagia ketika aku diajak berbuka bersama teman-teman pengajar Kolong Jembatan Tomang ‘Taman Ceria Negeriku’ petang tadi, sebelum aku rilis postingan ini. Yang beda adalah, ketika aku hanya satu-satunya umat Islam disitu, dan sisanya Kristen semua. Tetapi malah temanku yang beragama Kristen Katolik itu mengajak aku untuk berbuka puasa bersama, walaupun mereka memang tidak berpuasa!!! Subhanallah ... Adem banget terasa, ketika agama lain begitu menghormati agama kita dengan mengikuti cara kita dengan sepenuh hati!!!


empat sudut agama  -  by : arbamakmur

Tak biasa. Dua kata itulah yang aku harus katakan. Ketika aku hanya sering berkumpul bukber dengan orang islam yang menjalankan puasa , tadi malam berbuka bersama orang kristiani. Bahkan aku dipersilakan untuk sholat didalam ruangan yang seperti aku bilang, isinya orang kristen semua. Dalam hal ini, aku kembali merasakan betapa indahnya perbedaan jika kita bisa saling melengkapi, netral, dan toleransi. Karena dalam Taman Ceria Negeriku, agama itu seakan seperti jadi satu. Mau dia Buddha atau dia agama Katolik tetap kami mempunyai janji setia sebagai anggota kelompok yang tentunya harus saling melengkapi.

Lainnya lagi, ketika ‘ia’ telah terbiasa mengucap kalimat yang seharusnya umat Islam ucap ketika ia sedang berusaha keras, namun ‘ia’ tetap pada pendiriannya dalam keyakinan agama Kristen. Dan, ‘ia’ juga tak ragu dalam mengucap ucapan selamat kepada umat agama lain ketika agama lain merayakan hari kemenangannya. Frankie Wijaya, begitulah sebutan dari kata ‘ia’ tersebut, yang juga adalah sahabat aku di TCN. Ada satu teguh yang akan selalu aku ingat ketika aku berbincang-bincang bersama Frankie di Mall Taman Anggrek, Tomang, Jakarta Barat, tadi malam.

“Bagaimanapun kita melakukan sesuatu yang kita yakini didepan orang yang tidak berkeyakinan dengan kita, saya yakin 100% orang yang lain keyakinan itu tidak akan tipis imannya. Mereka akan tetap berpegang teguh pada keyakinannya meskipun kita didepannya terus melakukan hal yang mereka yakini itu benar”

Maksudnya begini. Ketika ada seorang umat, sedang bercerita banyak mengenai agama mereka... sedangkan itu dihadapan kita—yang notabenenya beragama lain. Aku yakin kita tidak akan gampang atau tidak mungkin terbuai dalam perkataannya dan kemudian mengikuti agama mereka. Selama kita yakin keyakinan kita disini, kita tidak perlu takut akan hal-hal negatif yang terjadi.  Begitu loh maksudnya. Cukup mudah dipahami maknanya kan ...

Jadi, apa kesimpulannya In? Secara pasti umat di negeri ini memiliki perbedaan keyakinan kepada Tuhannya. Tetapi alangkah baiknya bila kita menghentikan segala perseteruan yang terjadi hanya karena kita berbeda agama. Cobalah kalau kita amati kasus umat islam Rohingya yang sedang booming terjadi ini, dan juga beragam kasus black-campaign (kampanye-hitam) yang marak saat pemilihan Pemilukada. Ooh ayolah wahai umat manusia, semua saudara-saudaraku... marilah kita memandang perbedaan sebagai hal yang indah dan bahkan dapat mempersatukan kita. Beda agama itu harmoni ... damai ... dan menyenangkan, dirasa...



Marilah kita bersatu demi kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini sahabat blogger. Cintailah sesama kita umat Tuhan, karena pada dasarnya kita adalah satu, yaitu Satu kesatuan.




Sekali lagi, perbedaan itu menyenangkan ... menyenangkan itu damai ... dan damai itu indah  ^ ^

17 komentar:

  1. berbicara soal iman memang tiada kata matinya..
    semakin diperdebatkan, semakin runcing permasalahan..

    tapi semakin ditoleransikan, semakin cerah titik temu..

    fanatik? tentu itu boleh saja.. tetapi tidak untuk sebuah keradikalan..
    menjadi fanatik bukan berarti serta merta mengesampingkan semua hal, Ustadz merupakan fanatik tetapi bukan sebuah radikal, begitu juga yang lain..

    itulah yang dibutuhkan, fanatik dengan toleransi.. bukan fanatik dengan radikalisme..

    BalasHapus
    Balasan
    1. itu betul mas affan... bagaimanapun radikalisme pasti akan membawa dampak buruk bagi kelangsungan umat manusia ,,,


      Fanatik Bukanlah Radikalistik

      Hapus
  2. waalaikumsalam, perbedaan itu menyenangkan kala masing-masing pihak saling menghormati dan tidak mencampuri segala hal yang berkaitan dengan perbedaan...apalagi soal iman, biarkan kata hati yang berbicara..jangan saling memaksakan kehendak dan akan kita temui kedamaian dalam keindahan perbedaan :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Double 'SETUJU' kawan !!!!
      Kedamaian dalam keindahan perbedaan akan terasa sejuk ketika kita saling mengerti dan toleransi, tentunya :)

      Hapus
  3. lupa...selamat menyambut hari lahir ya...semoga sehat selalu :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe. meskipun masih besok, tapi .... Trim's yaa ^ ^

      Hapus
  4. wew, postingnya tadi pagi ya?
    kayaknya seru tuh bubernya kemaren...
    temenku yang nonis juga ngajakin buber. sempet heran juga sih, kenapa yang nonis malah ngajakin kita buber ya padahal kan kita yang puasa...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe ... Justru disitulah kenikmatannya ...
      Hal yang tidak biasa itu menjadi hal yang istimewa banget kan. Mungkin hanya terjadi jarang-jarang hehehe

      Hapus
  5. MENGHARGAI, itulah intinya kawan. Agama itu adalah metode atau tata cara (dalam istilah budayanya adalah adat istiadat). jangankan dalam perbedaan keyakinan, didalam satu keyakinan juga ada ditemukan perbedaan tata cara tersebut.
    namun ketika perbedaan tersebut dihargai oleh setiap orang, maka akhirnya akan sangat menyenangkan!.
    artikel yang mantap kawan!

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya betul bung ... SANGAT SANGAT MENYENANGKAN dirasa....
      Makanya aku sangat menyayangkan kenapa masih ada aja yang menjelek-jelekkan agama lain yaa ...
      Cobalah menghargai agama lain kan kita jadi damai... ^ ^

      Hapus
  6. ciiyyeee mas indra besok ulang tahun yaa... asiik nih..
    TCN..? mauu dong ikutan hehe.. wah nikmatnya yah hidup bertoleransi =)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ayo ikutan ... Hehe
      Yup, bertoleransi itu nikmat buangeettt rasanya :D
      Hehe ... Gia udah nyiapin kado apa ya untukku??? Hahaha *koplak*

      Hapus
  7. Eh,,nama saya disebut.. Bayar royalti.. Hahha...
    Sekalian mau promosiin blog ya: noteofserendipity.blogspot.com. Monggo mampir.. :)

    BalasHapus
  8. Weitss, sudah aktif kembali frank :D
    Intensif BW aja kayak gw ^ ^
    Apaaa..... Royalti???? Boleh boleh .... Tar gw gadai komputer dulu yaa. Whahahaha ^ ^

    BalasHapus
  9. Jadikan perbedaan menjadi semangat satu kesatuan :D

    BalasHapus