Jumat, 28 September 2012

Menikah? Segera atau Nanti …

Assalammualaikum … Sampurasun Rampes (adaptasi dari salam rutin kang Cilembu Thea..) Sobat blogger yang dimuliakan Allah … yang Insya Allah selalu dimurahkan rezeki berikut jodohnya. Amiinn. Yang penting, selalu bahagia dunia akhirat yaa. Hehe … Kali ini aku mau posting mengenai sesuatu yang gak biasa. Ya … yang selalu didamba-dambakan umat manusia di belahan dunia. Apa itu? Yap. Menikah …

Oohhh Indra mau menikah???? Wah selamat yaa … HAH … siapa yang bilang begitu … hehehehe (ngomong-dewek) :D . Kagak. Ini cuma posting doank kok. Tenang-tenang yaa saudara-saudara … Tidak perlu panik dan semua akan baik-baik saja (huu … *timpukinsandal)

Melihat lebih rutin dan blogwalking ke blog-blog yang lain, ditambah nuansa lingkungan aku yang sedang ramai nuansa pernikahan, membuat aku jadi ingin memposting tulisan ini dengan judul seperti diatas. Godaan demi godaan itu ada, nyata, dan kasat mata. Ya … mungkin sebagai pelampiasan perasaan saja kali yah karena mengingat hampir setengah teman-teman dekatku sudah pada menikah semua. Ditambah lagi, kakak kandung aku akan segera melangsungkan pernikahannya di awal tahun 2013 nanti. Hmmm…….. siap-siap jadi anak tunggal nih. Hehe …

farmasi07itb.files.wordpress.com
Saat blogwalking, aku menemukan posting mengenai pernikahan yang ditulis oleh Covalimawati, Nurmayanti Zain, dan Nina RiskaAmalia. Yap. Mbak yang memiliki saham penuh di blog Runaway Diary itu kini sedang berbahagia hati dengan suaminya, karena mereka akan merayakan 10 Tahun Pernikahannya. Hehe … Selamat Ulang Tahun Pernikahan yaa mbak Cova. Selanjutnya, mbak Nurmayanti Zain. Si dia, paling demen banget yang namanya mosting mengenai pernikahan. Bacaannya, kadang bikin greget. Hehehe …. (ampun mbak :P) . Yang terakhir, mbak Nina Amalia Riska. Sebenernya bukan posting mengenai pernikahan sih, tetapi ia menjawab dalam ujaran pertanyaan yang pernah aku lontarkan dalam Liebster Award, 4 September lalu, ia mengatakan bahwa …

Tipe pacar yang setia itu gimana sih menurut kamu? Maaf Indra kalau untuk pertanyaan ini saya ga punya jawabannya. Soalnya adanya tipe calon suami sesuai keinginan saya (senyum-senyum sendiri).. dan setiap istri wajib mengikuti suaminya kemanapun pergi *jadi terharu baca tulisan sendiri :P

Hehe. Jadi tahu kalau mbak Nina Riska sedang mencari calon suami. Haha … Andai aku sudah berumur 26. Eh kalau ketuaan, 25 aja dah cukup yah? Haha #nawar

Belum Nin. Kamu tahu umurku kan? Hehe … Tetapi apa sih sesungguhnya arti harfiah dari menikah itu? Apakah sebagai aplikasi nyata dari cinta sejati… atau apa? Pernikahan memang indah, tetapi kan perlu perencanaan yang matang nan sedap untuk bener-bener melanjut ke jenjang ini. Hmm … yang jelas sih menikah itu tertanam dalam surat An Nuur ayat 24 :

"Dan segala sesuatu kami jadikan berpasang-pasangan, supaya kamu mengingat kebesaran Allah."

Dan itu seperti terjadi pada kakak kandung aku yang hendak melangsungkan pernikahan pada Februari mendatang. Ya memang … menikah itu momen yang paling dinanti oleh banyak orang. Kalau soal jodoh sih … Insyaallah bisa dicari lah (atau malah datang sendiri). Tetapi yang terkadang suka menjadi dilema dalam rencana menikah biasanya satu. Mampukah kita menghidupi anak istri kita kelak telah berumah tangga nanti?

Bagi yang sudah berpenghasilan tetap sih bolehlah … menjenjangkan diri ke tahapan ini. Tetapi buat yang masih muda (seperti saya .. *huu lempar sepatu), belum bekerja, atau pekerjaan rawan labil (mudah putus), apakah sudah dikategorikan harus menjenjang ke tingkat ini? Banyak teman Facebookku yang mengajak semua insan manusia (yang masih single) untuk segera menikah, karena itu sebagai proses pensucian kita terhadap lawan jenis kita. Heitts…. Bentar dulu. Mampukah kau menghidupi anak istrimu kelak??? Sabda Hadits Riwayat Ibnu Majah mengatakan …

“Wahai para pemuda, siapa saja diantara kalian yang telah mampu untuk menikah, maka hendaklah dia menikah. Karena dengan menikah itu lebih dapat menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Dan barang siapa yang belum mampu, maka hendaklah dia berpuasa, karena sesungguhnya puasa itu bisa menjadi perisai baginya”

Termasuk keluargakupun belum akan mengizinkan, jika menikah namun belum memiliki penghasilan yang tetap. Yang terpenting adalah, siapkan segalanya yang akan kau hadapi, sebelum kamu siap untuk mendayung perahu yang akan mengangkut pengikut-pengikutmu. Haha bahasanya gimana gitu yak :D

Kesimpulannya, aku tak ingin terlalu berharap siapa yang akan menjadi istriku nanti. Apakah itu dari teman lamaku, teman baruku, teman Fb, temannya teman, bahkan tidak menutup kemungkinan teman bloggerku. Hehehe … Yang utama adalah aku harus memegang teguh komitmen, dan harus tegas. Tidak akan menikah sebelum bener-bener sanggup secara fisik dan finansial. Masih muda memang buatku untuk membicarakan ini, tapi dorongan (dari teman dekat dan mantan-mantanku *caillah :D) untuk mengajakku menikah juga sudah banyak. Ya ya ya … kalau kata ayahku, kamu akan ada saatnya. Nikmatilah masa-masa sendirimu, sebelum itu hilang dan kamu akan menyesali itu…


Ohya, mbak Covalimawati ... Sekali lagi kuucapkan selamat ulang tahun pernikahan yang ke-10 yaa. Semoga tetep menjadi keluarga yang Sakinah, Mawaddah, dan Warrahmah. Aminn …  ^ ^