Salam Blogger…
![]() |
picture grabs by : Catatan Indrayana |
Beberapa hari ini, terus terang aku sangat dibuat sibuk
dengan panggilan kerja di sana-sini. Belum lama, aku dipanggil di PT. 1,
sekarang beberapa jam dari sekarang aku harus menghadiri panggilan di PT. 2 dan
PT. 3 di hari yang sama, yakni di hari Selasa ini!!! Huff… Resiko pencari
kerja, inilah yang membuatku harus semangat menghadapinya. Hehe… Bicara tentang
pekerjaan, ada hal unik yang sebetulnya sangat ingin sekali aku share kepada
sahabat blogger semua. Betul. Hal unik yang bisa menjadi pelajaran seumur hidup
bagi mereka yang belum pernah mencoba alias mencicipi sensasi melamar kerja.
Syukur Alhamdulillah aku masih diberikan umur yang panjang
dan keberkahan yang tiada henti dari Allah SWT karena terus terang saja setelah
kejadian (miris) itu, aku akan lebih jeli lagi memandang dalam bertemu dengan
interviewer HRD. Yap. Benar sekali. Kisah ini adalah kisah nyata dariku yang
ingin aku share buat sahabat blogger semua, mengenai keluh kesahku selama
kenangan pahit itu.
Picture SMS disamping adalah beberapa kata yang tersiar yang
pernah kudapatkan dulu. Note : SMS disamping baru saja sampai ke handphoneku sekitar
satu hari yang lalu (Senin, 14 Januari 2013), dan pemanggilan dengan tanpa
menggunakan jalur telepon. Mungkin ada yang bertanya-tanya, atau mungkin juga
ada yang sudah paham akan maksud dari ini semua. Yap. Modus penipuan berkedok
lowongan kerja…
Setelah kuamati baik-baik, terutama di field “alamat PT”,
rasa-rasanya aku pernah mengunjungi PT ini. Seperti tidak asing, dan memori
otakku langsung membawaku flashback kembali ke masa-masa dimana aku pernah
ditipu oleh perusahaan yang bertujuan ingin merekrut calon karyawan
mitra kerja. Lah … kenapa aku sebut mitra kerja bukan karyawan? Soalnya PT itu
bukannya menjadikanku karyawan tetap, malah menyulamku menjadi seorang mitra
kerja. Setelah ini pasti ada yang bertanya-tanya, apa sih nama PT yang kamu
maksud itu????
Aku agak gak tega menyebutkannya, tapi aku sebut inisialnya
aja yaa. Inisialnya PT. Mitra Utama Global #loh…
Katanya inisial, kok nama beneran??? Hahaha… :D
Benar sekali. Banyak ramai milis dan forum di Google
mengenai PT yang gak tahu kesengsaraan orang ini. Mereka memaksa calon mitra
kerja (udahan ahh.. selanjutnya aku sebut saja mitra kerja, bukan karyawan
lagi) untuk menyodorkan sejumlah uang milik kita agar posisi kita aman dari
pelamar yang lain. Dan, kata demi kata, perusahaan yang akrab disebut dengan
singkatan PT. MUG ini sama sekali tidak memberikan harapan kerja yang dimaksud
oleh kebanyakan pelamar yang ingin bekerja disini. Karena nantinya kita akan
disuruh untuk merekrut, merekrut, dan merekrut lagi. Dan, inilah yang terjadi
kepadaku. Huhuhuuu….
Jadi kronologis ceritanya, sekitar 3 tahun silam (saat itu
aku masih menginjak semester 2 perkuliahan) aku melihat ada milis aktif di
salah satu website pencari kerja. Yap. PT itu sedang mencari calon. Aku melihat
rinci demi rinci info lowongan tersebut, dan jelas saja aku tertarik ingin
bergabung dengannya. Bagaimana tidak, dalam detil infonya mereka menjabarkan sebagai
berikut :
1. Dibutuhkan
segera Admin, HRD, Staff Personalia, Staff Gudang
2. Gaji
1,7jt – 4 jt bisa nego
3. Penempatan
sesuai domisili
4. Minimal
ijasah SMA – maksimal ijasah S1
5. Plus
Jamsostek
6. Calon
Non-sales/Perusahaan non-Yayasan
7. Kirimkan
melalui SMS, dan saya akan langsung mengundang anda unuk Interview.
Seketika aku langsung berkata “Wow” untuk perusahaan ini.
Tidak mau tahu menahu akan sebab-akibat melamar di perusahaan ini aku langsung
saja mengirimkan SMS data diri ke orang yang dituju (saat itu orangnya bernama
Bu Siska – Be careful, guys… They can change their name as their likes in almost
every day -red).
Benar saja. Siang itu aku SMS data diri sore itu juga aku di
SMS balik olehnya. Ia memintaku untuk datang
pada keesokan harinya. Walhasil, Laksanakan Komandan!!!! Besok aku siap datang
untuk Interview.
KEESOKAN HARINYA …
sumber : uc1n.blogspot.com |
Aku datang menuju alamat kantornya di Jalan Saharjo no. 102A
Lt. 3 pada siang itu. Sesampainya disana, aku langsung digiring tukang ojek
setempat untuk masuk ke PT itu (WHAT… tukang ojek setempat… -_-“) lalu aku
naiki tangga menuju Lantai 3. Kebersihan gedungnya, nauzubillah… Sahabat
blogger bisa mengerti lah apa maksud dari kata “nauzubillah” itu yah.
Sampai di Lantai 3, aku langsung diminta tunggu oleh front
desk yang ada di depanku. Tak lama aku menunggu Ibu Siska untuk menantiku di
meja HRD nya. Lalu dibawalah aku masuk ke ruang interview. Fortunately, yang
kulihat adalah, suasana ramai buanyaakk orang disana yang sedang diinterview.
Suasananya ramai sekali bak masuk ke dalam warnet game online. Berisik banget…
“Selamat siang, dengan …….. (sambil melihat CV ku) Bapak
Denis”, ujar Ibu Siska.
“Iya, betul Bu.” Aku masih celingak-celingukan.
“Okeei Bapak Denis sudah tahu nama saya? Saya Ibu Siska yang
akan menginterview Bapak”
“Iya, Bu”
Kemudian Ibu itu langsung menyodorkan sejumlah lembaran yang
menyatakan bahwa PT yang aku datengi itu adalah PT resmi. Memiliki SIUP, NPWP,
dan apalah ituu… Well, done. Terus juga cara ia berbicara sangat cepat sekali
sampai-sampai aku gak bisa berkata-kata lagi. Sampai pada akhirnya ia
menyodorkan sebuah selembaran gambar beserta harga masing” produk kepadaku.
Pikirku, lah ini kenapa jadi terkesan seperti jualan?
“Bapak Denis… Dalam peraturan masuk menjadi PT. MUG Bapak
harus membeli terlebih dahulu minimal satu buah prodak dari kami.”
“Lah, kenapa begitu, Mbak??? Saya gak bawa uang lebih…”
nadaku agak keras.
“Maaf, Bapak. Ini dilakukan agar posisi Bapak aman berada
disini,”
Dengan segala kebodohanku saat itu aku memutuskan untuk
membeli sebuah kipas angin. Tetapi saat itu aku hanya membayarkan DP sebesar
Rp. 20.000 karena Bu Siska yang terus memaksaku untuk bayar terlebih dahulu. Ya
Allah… Ampuni Hamba-Mu yang penuh dosa ini..
Berkat sedikit pemaksaan dari bantuan saudaraku akhirnya aku
mendapatkan uang itu, Rp. 507.000. Whattt… That’s so expensive. Dan lagi, merek
kipas angin yang aku beli bukanlah dari merek terkemuka. Harusnya “National”,
ini “Nasional”. Astaghfirullah… Hanya aku tidak sadar aja saat itu.
Seusainya aku kemudian ditraining di sekitaran Tebet,
Jakarta Selatan, sebelum akhirnya aku ditempatkan kantor di Kenari, Salemba,
Jakarta Pusat. Dan benar saja, aku celingak-celinguk disana-sini banyak orang
yang sedang diinterview. Dan, ketika aku dihadapkan dengan orang MUG sana, aku
diintriksukan untuk mencari orang yang mau menjadi mitra kerja MUG dengan
membayar satu produk dari mereka. Kalau aku tidak dapat, ya tidak digaji. Seperti
sales, tapi sales berkedok lowongan kerja. Huhhuhhuuuhhhh………. >.<
Pelajaran utama dan terpenting dalam pencarian kerja adalah,
hindari perusahaan yang memungutkan uang sepeserpun kepada kita. Jangan
langsung percaya dengan iming-iming dan rayu gombal alias modus yang ditawarkan
oleh si PT itu. Katakanlah, sobat blogger… Mungkinkah lulusan SMA bisa
mengambil posisi Staff Personalia dengan gaji diatas 3 juta rupiah????
Dan atas pengalaman pahit itu, aku ikhlaskan uang Rp.
507.000 dan menjadi pelajaran berharga terutama buat diriku sendiri.
Berhati-hatilah kita dalam mencari pekerjaan. Bisa jadi bukan kita yang dapet
uang, malah kita yang mengeluarkan uang.
Demikian diskusi kita hari ini. Semoga menjadi notif yang
bermanfaat bagi sahabat blogger semua. Note tambahan : tidak hanya PT. MUG yang
memiliki sifat seperti itu, tetapi juga PT lain yang dianggap tabu, menjadi
layak untuk diperbincangkan (halaahhh… kenapa jadi silet sih.. hahaha :D).
Untuk sobat blogger yang sedang mencari kerja, tetep
semangat yaa…