Kamis, 20 Desember 2012

Seperti Perumpamaan Analogi … (Part 2) : Lanjutan

Salam Blogger …
 (on the sequel story of me and her in Seperti Perumpamaan Analogi ...)



Hingga saat ini, aku masih sangat bingung dengan apa yang kurasakan ini. Dikatakan sayang ya sayang banget … dikatakan cinta yaa cinta banget. Setiap hari rasa rinduku ini takkan pernah terbendung layaknya sang anak ayam yang terus mencari-cari dimana ibu kandungnya. Tak kuasa ku menahan rasa cinta yang teramat dalam dariku hanya untuk kamu. Jujur, aku tidak bisa berbohong ketika aku harus ingkar mengenai perasaanku sendiri kepadamu. Semua kebahagiaan itu begitu mengalir dalam diriku, dan kamu pun pernah bilang kepadaku, bahwa aku juga bagian dari kebahagiaanmu. Benar kan?

Pada malam ini aku berkicau, berkata-kata, sampai imajinasiku habis dimakan oleh lelahnya pikiran, hanya untuk mengatakan padamu bahwa aku sangat menyayangi dirimu, sayangku. Memperkuat diri dengan cinta, itulah diri kita. Seperti beberapa batang ijuk hitam yang disatukan menjadi sebuah sapu yang menandakan bahwa semakin butiran cinta kita terkumpul, maka semakin mudah kita membersihkan hal negatif yang ada dalam diri kita. Usaha demi usaha kita lakukan bersama untuk memperbanyak benih cinta kita layaknya beberapa ekor nyamuk yang dengan tanpa menyerah mencoba untuk menggigit darah manusia disekitarnya. Semua itu kita lakukan, hanya untuk cinta kita.

Kamu adalah pelengkap hidupku. Kamu adalah pembangkit semangatku. Dan kamu, sangat memberikanku arti hidup ini kian bermakna bak hiasan bebungaan di sebuah taman yang tertata dengan indahnya.Ah … aku bahagia sekali. Rasanya tidak cukup hanya meluapkan rasa gembiraku ini kepadamu, cinta. Aku menulis di blog kesayanganku ini karena aku tahu, kamu sangat berarti untukku. Seperti sebuah lagu yang pernah aku bawakan untuk kamu disaat aku berkunjung ke rumah indahmu saat itu …



Cassandra – Cinta Terbaik


Jujur saja ku tak mampu
Hilangkan wajahmu di hatiku
Meski malam mengganggu
Hilangkan senyummu di mataku
Ku sadari … Aku cinta padamu

Meski ku bukan yang pertama di hatimu
Tapi cintaku terbaik untukmu
Meski ku bukan bintang di langit
Tapi cintamu yang terbaik

Jujur saja ku tak mampu
Tuk pergi menjauh darimu
Meski hatiku ragu
Kau tak di sampingku setiap waktu
Ku sadari … Aku cinta padamu

Meski ku bukan yang pertama di hatimu
Tapi cintaku terbaik untukmu
Meski ku bukan bintang di langit
Tapi cintamu yang terbaik

Oh meski ku bukan yang pertama di hatimu
Tapi cintaku terbaik untukmu
Meski ku bukan bintang di langit
Tapi cintamu yang terbaik





Tak pernah berhenti aku untuk mengucap kepadamu.. Kalau …


Aku sayang sekali sama kamu…. ^_^
                                                                     


*bersambung*