(Catatan Indrayana)
Assalammu’alaikum… Baru beberapa
hari ini aku sedang menjalani masa bebas-tugas alias memutuskan untuk dirumah
saja dan fokus kembali di blogger. Hehehe… Lama aku tak bertandang ke komunitas
yang sudah membawa aku kedalam jiwa yang tenang dan damai, Taman Ceria
Negeriku. Yap. Benar sekali. Malam mingguan bersama sang pacar dan janji lain
bersama teman-teman menjadi alibi terkuat mengapa aku menjadi lama tak
berkunjung ke komunitas kolong bawah jembatan ini.
Lama tak terdengar suaranya,
lagi-lagi prahara datang kepada komunitas ini. Adu debat dan cekcok mulut memang
kerap mewarnai ganjing-gonjang hubungan pertemanan diantara kami. Salah satunya,
adalah ketika aku disangka kurang begitu siaga dalam menangani acara Buka Puasa
Bersama yang dihelat di lingkungan sekitar Tomang pada bulan Ramadhan lalu.
Okelah, akupun terima itu semua sebagai pembelajaran bagiku agar aku bisa lebih
siaga kedepannya. Setelah semuanya ada kesepakatan damai barulah hubungan
diantara kami menguat kembali.
Jadi teringat komentar dari
sahabat blogger kita yang juga sangat aku nanti kedatangannya untuk komen ini,
Bung Lirik Kiri Kanan alias Bung Penho, dalam sela-sela komennya di posting Prahara
Berorganisasi … (Part 2) : Sulitnya Bilang Tidak …. Berikut ini :
adu pendapat adalah hal wajar dalam organisasi, asal jangan sampai
tonjok2an aza sob! hehehe..
mengemukakan pendapat, mempertahankan pendapat, itu seni yg saya sukai
dalam organisasi, tetapi pada akhirnya pendapat yg berlaku adalah pendapat yg
disepakai oleh anggota. jadi akhirnya saya lebih suka mendengar dari pada
mengemukakan pendapat!
Memang benar adanya. Gontok-gontokkan dan ajang tinju-meninju memang jangan sampai terjadi hanya karena adu pendapat saja. Apalagi kalau masalah agama dan keyakinan, wuaauuhhhh…. Aku akan jadi orang pertama di KPK yang mengatakan “TIDAK” untuk membeda-bedakan agama. Semua agama sangat aku hargai dan hormati. Oleh karena itu jangan heran kalau terkadang aku kerapkali berdebat sama Mbak Dini karena perbedaan pemahaman diantara aku dengan beliau yaa. Hahahaha…. *melirik-lirik Mbak Dini* :p .
Huust… ini kenapa jadi ngomongin
agama sih??? Tenang-tenang yaa mbak…. Nanti aku buatin kupu-kupu batiknya looh.
Hahaha #upss.. salah.
Okeehh… Kembali aja laah kepada
TOPIK :D .
Pada hari kamis, 7 Maret 2013,
seorang sahabat dekatku di Taman Ceria Negeriku tiba-tiba menghubungiku melalui
telepon rumahnya pada malam hari. Dan saat itu aku sedang berada di kediaman
pacarku tercinta di bilangan Citra Garden City, Kalideres, Jakarta Barat. Aku
terkejut, karena sebelum-sebelumnya aku belum pernah kasih nomor pribadiku
kepada dia. Naomi Stephanny Manuhuwa, demikianlah nama panjang yang selanjutnya
akan kita sebut saja “Steffy” ini yaah…
“I’ve been mad with all our
friends, In… They don’t participate our own big event”
“Our big event? Oooh that’s it.
But why?” tanyaku.
“They has been lost spirit to
successing our events, whereas I’ve must my energy with my friends to create a
formal letter and meet with not just ordinary people, but Government Leaders!!!”
“I still don’t understand, Steff.
It means our big event will be cancelled???”
“We cannot cancel our event because
the formal letter has been signed with them all government people. And our
friends decide to cancel this event because of a ridiculous reason. It is
hurting us as helper of this event….”
… (selanjutnya ada hal yang harus
dirahasiakan )
*info :
konversasi aku ubah menjadi bahasa Inggris agar tidak banyak orang yang
mengerti artinya.
Jadi pada beberapa saat lalu kami
tim TCN memang berencana untuk membuat acara besar-besaran yakni tur keliling
Museum. Nah entah ada angin atau hujan jenis apa, tiba-tiba rencana itu
perlahan jadi melumat. Teman-temanku yang lain tidak bisa difollowup lagi
konfirmasinya karena bermacam-macam alasan. Jelas saja Steffy kecewa banget,
karena rencana yang sudah melibatkan izin dan dana dari Instansi Pemerintahan
Kebudayaan setempat tiba-tiba harus dibatalkan oleh karena alasan sepele, yakni
satu orang saja yang tidak ikut ke tur museum ini.
Aku yang mendengar cerita dia pun
rasanya seperti hati tertusuk pedang. Sakit bangeettt. Aku batalkan untuk hari
ini saja kewajibanku menjemput pulang pacarku tercinta kerumah dari Nirwana Palem
Residences tempat ia bekerja ke Pacific Place Mall di Sudirman, Jakarta
Selatan. Aku memperhatikan dengan seksama, masalah demi masalah yang terjadi
dan unek-unek kekecewaan Steffy kepada TCN. Bahkan sangking kecewanya, Steffy
pernah sampai mengambil usulan untuk menghentikan diri mengajar di komunitas
kolong jembatan ini. Aduuhhh…. Bisa gak yaah aku cegah????

Kurang koordinasi dan komunikasi
sepertinya menjadi biang kerok masalah ini. Hmmm………
Aduh jadi curhat yaah akuu???
Hahaha… maaf yaahhh,,,
Intinya begini aja deeh. Buat
pelajaran bagi kita semua aja. Dan penting banget buat kita semua.
Jangan pernah meremehkan apa yang
namanya KEPERCAYAAN. Untuk membuat orang percaya di awal, mungkin mudah.
Tetapi ketika SEKALI SAJA kita
mengecewakan dia, KEPERCAYAAN itu BELUM TENTU datang kembali untuk yang kedua
kalinya.
Jangan kecewakan orang yang sudah
mempercayaimu, atau rekan-rekan kamu akan menjauhimu karena kamu yang telah
mengecewakannya.
Dan disini juga, aku berharap dan
berdoa semoga prahara di TCN ini bisa semakin berkurang dan keadaan seperti
sediakala.
Ammiiinnnn………..