Jumat, 08 Maret 2013

Peranan Komunikasi … (Part 4) : Ketika Kecewa Melanda ….

acara buka puasa bersama di salah satu masjid di Tomang.
Foto : Catatan Indrayana


(Catatan Indrayana)

Assalammu’alaikum… Baru beberapa hari ini aku sedang menjalani masa bebas-tugas alias memutuskan untuk dirumah saja dan fokus kembali di blogger. Hehehe… Lama aku tak bertandang ke komunitas yang sudah membawa aku kedalam jiwa yang tenang dan damai, Taman Ceria Negeriku. Yap. Benar sekali. Malam mingguan bersama sang pacar dan janji lain bersama teman-teman menjadi alibi terkuat mengapa aku menjadi lama tak berkunjung ke komunitas kolong bawah jembatan ini.


Lama tak terdengar suaranya, lagi-lagi prahara datang kepada komunitas ini. Adu debat dan cekcok mulut memang kerap mewarnai ganjing-gonjang hubungan pertemanan diantara kami. Salah satunya, adalah ketika aku disangka kurang begitu siaga dalam menangani acara Buka Puasa Bersama yang dihelat di lingkungan sekitar Tomang pada bulan Ramadhan lalu. Okelah, akupun terima itu semua sebagai pembelajaran bagiku agar aku bisa lebih siaga kedepannya. Setelah semuanya ada kesepakatan damai barulah hubungan diantara kami menguat kembali.


Jadi teringat komentar dari sahabat blogger kita yang juga sangat aku nanti kedatangannya untuk komen ini, Bung Lirik Kiri Kanan alias Bung Penho, dalam sela-sela komennya di posting Prahara Berorganisasi … (Part 2) : Sulitnya Bilang Tidak …. Berikut ini  :


adu pendapat adalah hal wajar dalam organisasi, asal jangan sampai tonjok2an aza sob! hehehe..
mengemukakan pendapat, mempertahankan pendapat, itu seni yg saya sukai dalam organisasi, tetapi pada akhirnya pendapat yg berlaku adalah pendapat yg disepakai oleh anggota. jadi akhirnya saya lebih suka mendengar dari pada mengemukakan pendapat!




Memang benar adanya. Gontok-gontokkan dan ajang tinju-meninju memang jangan sampai terjadi hanya karena adu pendapat saja. Apalagi kalau masalah agama dan keyakinan, wuaauuhhhh…. Aku akan jadi orang pertama di KPK yang mengatakan “TIDAK” untuk membeda-bedakan agama. Semua agama sangat aku hargai dan hormati. Oleh karena itu jangan heran kalau terkadang aku kerapkali berdebat sama Mbak Dini karena perbedaan pemahaman diantara aku dengan beliau yaa. Hahahaha…. *melirik-lirik Mbak Dini* :p .


Huust… ini kenapa jadi ngomongin agama sih??? Tenang-tenang yaa mbak…. Nanti aku buatin kupu-kupu batiknya looh. Hahaha #upss.. salah.
Okeehh… Kembali aja laah kepada TOPIK :D .


Pada hari kamis, 7 Maret 2013, seorang sahabat dekatku di Taman Ceria Negeriku tiba-tiba menghubungiku melalui telepon rumahnya pada malam hari. Dan saat itu aku sedang berada di kediaman pacarku tercinta di bilangan Citra Garden City, Kalideres, Jakarta Barat. Aku terkejut, karena sebelum-sebelumnya aku belum pernah kasih nomor pribadiku kepada dia. Naomi Stephanny Manuhuwa, demikianlah nama panjang yang selanjutnya akan kita sebut saja “Steffy” ini yaah…


“I’ve been mad with all our friends, In… They don’t participate our own big event”
“Our big event? Oooh that’s it. But why?” tanyaku.
“They has been lost spirit to successing our events, whereas I’ve must my energy with my friends to create a formal letter and meet with not just ordinary people, but Government Leaders!!!”
“I still don’t understand, Steff. It means our big event will be cancelled???”
“We cannot cancel our event because the formal letter has been signed with them all government people. And our friends decide to cancel this event because of a ridiculous reason. It is hurting us as helper of this event….”
… (selanjutnya ada hal yang harus dirahasiakan )

*info  :  konversasi aku ubah menjadi bahasa Inggris agar tidak banyak orang yang mengerti artinya.


Jadi pada beberapa saat lalu kami tim TCN memang berencana untuk membuat acara besar-besaran yakni tur keliling Museum. Nah entah ada angin atau hujan jenis apa, tiba-tiba rencana itu perlahan jadi melumat. Teman-temanku yang lain tidak bisa difollowup lagi konfirmasinya karena bermacam-macam alasan. Jelas saja Steffy kecewa banget, karena rencana yang sudah melibatkan izin dan dana dari Instansi Pemerintahan Kebudayaan setempat tiba-tiba harus dibatalkan oleh karena alasan sepele, yakni satu orang saja yang tidak ikut ke tur museum ini.


Aku yang mendengar cerita dia pun rasanya seperti hati tertusuk pedang. Sakit bangeettt. Aku batalkan untuk hari ini saja kewajibanku menjemput pulang pacarku tercinta kerumah dari Nirwana Palem Residences tempat ia bekerja ke Pacific Place Mall di Sudirman, Jakarta Selatan. Aku memperhatikan dengan seksama, masalah demi masalah yang terjadi dan unek-unek kekecewaan Steffy kepada TCN. Bahkan sangking kecewanya, Steffy pernah sampai mengambil usulan untuk menghentikan diri mengajar di komunitas kolong jembatan ini. Aduuhhh…. Bisa gak yaah aku cegah????


Aku yang hanya mendengarnya saja tidak bisa berbuat banyak selain memberikan kata “Sabar” kepada Steffy atas sikap teman-teman TCN yang diduganya terlalu apriori terhadap usaha dan kerja keras Steffy dan kawan-kawan. Dan masih kompleks lagi masalah yang terjadi di TCN ini dan beragam kekecewaan yang melanda mereka, yang mungkin juga termasuk aku. Mengapa kondisi di TCN jadi sebegini rumit????
Kurang koordinasi dan komunikasi sepertinya menjadi biang kerok masalah ini. Hmmm………


Aduh jadi curhat yaah akuu??? Hahaha… maaf yaahhh,,,
Intinya begini aja deeh. Buat pelajaran bagi kita semua aja. Dan penting banget buat kita semua.

Jangan pernah meremehkan apa yang namanya KEPERCAYAAN. Untuk membuat orang percaya di awal, mungkin mudah.
Tetapi ketika SEKALI SAJA kita mengecewakan dia, KEPERCAYAAN itu BELUM TENTU datang kembali untuk yang kedua kalinya.
Jangan kecewakan orang yang sudah mempercayaimu, atau rekan-rekan kamu akan menjauhimu karena kamu yang telah mengecewakannya.




Dan disini juga, aku berharap dan berdoa semoga prahara di TCN ini bisa semakin berkurang dan keadaan seperti sediakala.
Ammiiinnnn………..