Salam Blogger
Asslamu’alaikum wr. Wb … Kembali lagi di blog biru ala
Indrayana ini. Sedang apakah kalian semua hari ini? Pasti semakin semangat
karena sebentar lagi kita akan menyambut tahun baru. Betul kan??? Wehehehe …..
(masih lama kalee, Mas In -_-”). Kita kembali akan mendiskusikan sebuah hal
yang mungkin cukup menjadi dilema bagi kaum remaja yang sudah menginjak usia menikah
kuliah. Hahaha … Tapi sebelumnya aku berintermezzo dulu yaak. Halaahhhh….
Lagi-lagiiii .. :D
Kawan-kawanku yang sangat kuhormati, mari kita sejenak
merenungkan cipta untuk satu hal yang cukup penting dalam rangka memperingati
hari yang besar ini, yakni Hari Anti Korupsi Sedunia. Do’a aku dan semua yang
menginginkan pemberantasan korupsi di muka bumi ini, semoga korupsi kian mudah
diberantas, sehingga semakin minim atau bahkan tidak ada lagi yang namanya
korupsi merajalela terutama di negeri kita tercinta ini, Indonesia. Ammiinnn ….
Okheeiii. Lepas dari intermezzo tadi kini saatnya aku
kembali pada topik awal, yakni dilema yang mungkin akan aku hadapi beberapa
hari kedepan. Sebuah hal yang belum pernah aku lakukan, dan yang terbilang ‘nekat’
karena sebenarnya apa yang akan kulakukan ini kurang mendapat restu dari
orangtuaku sendiri. Apa itu? Ya. Merangkap Kerja sambil Kuliah.
Baru beberapa hari ini, aku ditanya oleh ‘beliau’ tentang
manajemen waktuku semisal ketika aku kelak diterima bekerja di PT. PKSS nanti
(Amiinnn ya Rabb…). Aku hanya bergumam, sesembari memikirkan sebuah gagasan
yang akan menguntungkan antara aku dan ‘beliau’ dikemudian hari, atau bahasa
kitanya “win-win solution” lah. Menjawab dulu seadanya dalam pikiranku saja,
karena secara pasti aku belum dapat memutuskan apakah kegiatan rutin antara
kami apakah bisa digantikan di hari lain atau tidak.
Ahmad Munajat, demikianlah nama salah satu sahabat karibku
yang menjadi peran dalam kata ganti kedua ‘beliau’ tadi, yang juga dengan
rutinnya datang menyambangi kediamanku di bilangan Petukangan, Jakarta Barat
tempat aku memposting tulisan di blog ini. Mari untuk selanjutnya kita sebut
saja dengan sapaan “Mr. Mun”, karena beliau adalah seorang pengajar Bahasa
Inggris di Sebumi Global School, Rawabelong, Jakarta Barat, yang juga pernah
mengajakku untuk menggantikan beliau mengajar dikala beliau sedang berhalangan
untuk hadir.
“Mas In … tinggal sekarang saya bingung nih. Ntar kalau situ
udah kerja, nah diskusi rutin kita jadi bagaimana nih?” ujar Mr. Mun kepadaku
beberapa hari lalu.
“Nantilah Mister. Malam hari kan bisa … “ jawabku sembari
ragu.
Keraguan tidak hanya datang dari beliau. Secara pembagian
uniknya, senin sampai jum’at aku konsentrasikan waktuku untuk kerja, dan
sabtu-minggu untuk kuliah. Untuk bagian-bagian yang lain, aku harus pikirkan
lagi manajemen yang tepat agar satu sama lain tidak saling bersunggingan.
Sempat menghantui pikiranku, bahwa kerja sambil kuliah itu
akan menguras tenagaku banyak banget. Kurasan itu sepeti terlihat jelas pada
waktu dan tenaga. Andaikan aku benar-benar berada di luar rumah setiap harinya
di kala nanti, bagaimana dengan waktu istirahatku? Aku memperhatikan beberapa
teman dekat aku di Taman Ceria Negeriku terlihat mereka seperti sedang dipikul
oleh besi yang berat. Lelah sekali. Inikah dampak dari bekerja yang terlalu
berlebihan? Atau mungkin hanya perasaanku saja yang berlebihan??
Tetapi beberapa lagi dari temanku seakan santai saja
menghadapi dobel kegiatan ini. Mungkin dari faktor itulah yang terus
memotivasiku untuk segera mencari pekerjaan. Alasan lainnya, karena mayoritas
teman-temanku sudah bekerja. DAN …. Sekarang aku masuk kuliah ekstensi alias
Kuliah Kelas Karyawan. Hmmm …… kira-kira masih ada alasan lainnya gak yaa????
Masih banyak lagi alasan mengapa aku ingin menyegerakan diri
mencari kerja. Tidak perduli apakah perusahaan itu outsourcing atau tidak.
Untuk saat ini, belum menjadi prioritas aku untuk merangkapkan diri jadi
karyawan tetap. Apapun, selama aku bisa mendapatkan uang dari tanganku sendiri,
akan kulakukan itu semua namun dengan catatan … hari dan jam harus yang ideal
untuk kamu kuliah juga.
Dalam hematku, mengambil rangkap kerja sambil kuliah itu
adalah HAK dari masing-masing individu. Selama kita yakin bisa melakukannya,
kenapa tidak? Hanya yang mengganjalku, karena aku belum pernah melakukan itu.
Jadi simpelnya, belum tahu bagaimana rasanya. Tapi dalam kondisiku yang sudah
semakin dewasa aku pun harus tegas dalam mengambil keputusan. Siap atau tidak,
siap-siapin aja.
![]() |
Foto dulu ... seengaknya jika menjadi kunjunganku yang terakhir, siapa yang tahu? Hahaha :D Lokasi : Wisma Bank BRI I, Semanggi, Jakarta Pusat |
Aku boleh punya segudang alasan untuk segera mengambil
kerja. Tapi yang jadi pertanyaan, siapkah kamu dengan tantangannya????