Rabu, 07 November 2012

Penantian Panjang Pekerjaanku … (Part 1) : Memahami Tips ‘Interview’ User

Dear Blogger …

sigitheart.wordpress.com


Assalammu’alaikum … back to Catatan Indrayana. Apa kabarnya kalian semua? Tentunya tidak buruk (lho..?). Hmm … To the point aja ya. Kali ini aku mau coba berdiskusi mengenai soal pekerjaan dan lamarannya nih. Aku ingin coba sering sharing kepada sobat blogger semua tentang penantian panjangku dalam mencari kerja (bukan mencari cinta lho ya :p). Aku terus membayangkan kiranya kalau aku sudah dapat pekerjaan itu, nanti buat mencari cinta kan gampang #loh? Hmmph …

Lebih spesifiknya lagi, kali ini kita membahas tentang Tips Interview user. Banyak sekali, para calon karyawan yang meminatkan pekerjaannya di perusahaan-perusahaan besar. Banyak yang sukses, namun tidak sedikit juga yang gagal. Layaknya mencari pekerjaan, mereka (termasuk aku) kian berjibaku untuk berebut pesona demi banyaknya peluang ditarik di sebuah perusahaan dan bekerja disana selayaknya orang kantoran. Sedikit berbagi, aku akan menceritakan secara simpel ‘tips’ PD dari kita saat interview dengan User di Kantor Pusat nanti.


Intermezzo : Sedikit tentang Outsourcing …

Outsourcing dalam makna katanya terbagi atas dua kata: out dan source (sourcing). Sourcing berarti daya, sedangkan ‘out’ berarti mengalihkan kerja, tanggung jawab dan hasil kepada orang lain. Dalam dunia bisnis, outsourcing atau alih daya dapat diartikan sebagai pengutusan sebagian pelaksanaan kerja yang sifatnya menunjang oleh suatu perusahaan kepada perusahaan lain melalui perjanjian pemborongan pekerjaan atau penyediaan jasa pekerja/buruh (tertera dalam Undang-Undang).

Pertanyaannya, mengapa kita harus mengalihkan pekerjaan yang sifatnya hanya penunjang semata? Karena mereka (perusahaan lain) dapat mengerjakannya dengan lebih murah, cepat, baik, dan yang lebih penting lagi ... karena kita punya pekerjaan lain yang sifatnya lebih penting.

http://www.panoramio.com
Mengapa aku memulai intermezzo dengan kalimat Outsourcing? Karena ‘sasaran’ pekerjaan yang aku usahakan ini adalah perusahaan yang bernaung di bidang Outsourcing. Hmm tetapi .. ada tapinya kawan. Untuk perusahaan yang satu ini adalah perusahaan vendor Outsourcing yang dibentuk oleh satu grup besar agar hasil sumber daya yang ada disini tidak akan pergi jauh keluar grup yang bernaung di satu lingkaran ini. Terkesan ‘monopoli’ memang, tetapi grup ini mengerti tidak ada permainan monopoli dalam manajemen sumber dayanya dengan tetap mengizinkan vendor outsourcing lain melabuhkan hasil rekrutmen SDM nya ke grup ini. PT. Prima Karya Sarana Sejahtera (PKSS). Demikianlah nama dari perusahaan vendor outsourcing yang dimaksud itu, yang juga satu grup oleh Bank BRI. Jadi apa? Jadinya hasil rekrutmen dari PKSS ini Insya Allah akan ditempatkan pada kantor-kantor bank BRI nantinya. Begitu …

Masih ingat dengan posting Teguran Dari Mereka? Aku juga pernah menyebutkan nama perusahaan ‘PKSS’ ini disitu kan? Itu pada tahap awal Interview. Aku sudah melewati proses psikotest dan baru saja aku selesai diberikan ‘pembekalan’ dari seorang karyawan di PKSS agar aku dan para rekrutmen lainnya dapat dengan baik menjalankan interview bersama User di Kantor Pusat BRI di Sudirman, Jakarta Pusat nanti. Do’akan aku yaa teman-teman ..


Pada saat interview dengan User, kita dianjurkan untuk …


purduecco.files.wordpress.com
Disini kita berbagi kata-kata dan berdiskusi saja perihal menghadapi interview dengan ‘big boss’ nya HRD yaa. Pada tahap ini, adalah tahap ‘Pra-Final’ nya para outsourcer ketika meraih pekerjaan kontraknya di PT idaman mereka. Perhatikanlah mereka dari segi penampilan, cara bicara, dan kemampuan yang harus bisa dibutikan dengan kata-kata, bukan dengan tindakan. Meyakinkan HRD bahwa kita layak berada di kantornya adalah sesuatu hal yang bisa membuat kita merasa ‘panas dingin’ untuk berbicara, yang bisa jadi juga berdampak negatif pada kelancaran melewati proses ini. Berikut petikan pengarahan aku dari karyawan PKSS untuk User di Kantor Pusat nanti.



1.            Berpenampilanlah Rapi. Gunakan kaos dalam berwarna putih sebagai yang ideal. Gunakan pula kemeja yang sudah diseterika, dan bawahan berwarna hitam. Bila kita malas menyeterikanya, setelah pakai kita bisa menggantungnya, tetapi jangan dilipat. Lipatan kemeja bisa jadi penilaian buruk dari mereka karena akan terkesan ‘kucel’.

2.            Perkenalkan dirimu dengan sebaik-baiknya. Terangkan apa prestasi terbesarmu, pengalaman berorganisasimu, dan kelebihan maupun kekuranganmu didepan mereka. Ingat untuk ‘kekurangan’ jangan dijabarkan terlalu banyak, karena dikhawatirkan mereka lebih menilai kekuranganmu daripada kelebihanmu.

3.            Apa adanya saja. Tidak perlu menggembor-gemborkan bahwa kita bisa di satu bidang yang memang kita ahli. Kalaupun kita merasa bisa, kita juga harus bisa menjawab pertanyaan dari mereka seputar keahlian anda. Tapi ingatlah … Sekalinya kamu tidak dapat menjawab maka itu akan menjadi nilai negatif kamu.


Yap. Ketiga pembelakan tadi cukup berguna bagiku. Dan mudah-mudahan aku bisa melangkah pada posisi karyawan dengan melewati proses ini dengan sebaik-baiknya. Yang penting juga, jangan gugup. Itu point terbesarnya. Selalu berdo’a dan berikhtiar, untuk hasil yang terbaik. Aminn …