laughingsquid.com |
(Catatan Indrayana)
Seperti kita tahu, beragam permasalahan yang mendera di
kehidupan kita seperti seakan lumrah bagi tatanan garis takdir setiap umat
manusia. Setiap yang kita lakukan, setiap yang kita jalani, lebih tidaknya
pasti menimbulkan sepercik akibat bagi orang disekitar kita. Baik buruk
perlakuan, tindakan maupun perkataan, begitu terasa melengkapi emosi jiwa yang
tidak akan menjadi kamuflase seseorang dalam menjalankan kehidupannya.
Tak ubahnya Pemimpin. Setinggi apapun mereka, sekuasa apapun
kepemimpinannya, sepintar apapun kecerdasannya, mereka tetaplah manusia. Semua
umat berakal yang menjalani kehidupan yang sementara ini adalah manusia. Ma
yang berarti makhluk. Nusia, yang diunduh dari kata “Amnesia” yang berarti
lupa. Manusia adalah tempat salah dan lupa. Tidak ada manusia yang penuh dengan
kebenaran dan Manusia tidak ada yang sempurna.
Lalu pernahkah kita bercermin pada diri kita sendiri? Diri
sendiri menggambarkan betapa kita penuh dengan ‘lumuran’ kesalahan yang pernah
kita perbuat, baik untuk diri sendiri maupun orang lain, sengaja maupun tidak
disengaja. Bila kita menilik jauh kebelakang kita akan diingatkan pada memori
dimana kita diingatkan oleh kenangan-kenangan terindah dan terburuk dimasa
lalu. Ingatan masa-masa itu seakan membesit pertanyaan yang tak akan pernah
terjawab. Bisakah kita mengulang waktu tersebut untuk membenahi segala
kesalahan yang telah kita perbuat?
Ya, benar. Waktu tidak akan pernah kembali. Oleh karena itu
tidak ada salahnya jika kita mencoba untuk memulai mencanangkan perencanaan di
kemudian hari. Namun, perencanaan bukanlah apa-apa jika tidak dibarengi dengan
aksi nyata dari pribadi kita.
Bagi kebanyakan orang, menjadi pribadi yang membanggakan
dikemudian hari merupakan suatu ratapan utama dalam perencanaan menuju
pergerakan masa depan. Tentunya membanggakan bagi diri sendiri dan orang lain.
Oleh karena itu, lakukanlah aksi dimana aksi itu dapat menjadikan kita pantas
untuk dibanggakan. Lakukanlah hal-hal yang positif, jalinlah hubungan erat
dengan kerabat terdekat, berdo’a dan berusaha, cobalah untuk gagal, dan yang
tak kalah penting.. jangan terus meratapi kegagalan masa lalu. Ingatlah
kegagalan adalah jembatan menuju keberhasilan, karena setiap kegagalan pasti
mengandung hikmah yang dapat kita petik. Dan kegagalan Masa lalu adalah sebuah
pembelajaran yang tidak perlu untuk kita ingat lagi, apalagi kita ulangi.
Seperti petikan kata-kata mutiara dari Mario Teguh berikut
ini, “Orang-orang yang berhenti belajar akan menjadi pemilik masa lalu. Namun
orang-orang yang masih terus belajar, akan menjadi pemilik masa depan”. Jadi
mulailah belajar untuk memahami situasi dan kondisi sekitar kita agar kita
tidak lagi salah dalam mengambil perencanaan dan keputusan. Hentikanlah rasa
bersalahmu di masa lalu karena semakin kita ingat masa lalu semakin itu akan
menghambat aksi kita.
Kita tidak mungkn terus diam oleh keadaan yang tidak dapat
merubah kita. Ora Et Labora, bahasa Jawa yang mengandung arti belajar sambil
berdo’a ini memiliki filosofi yang cukup luas untuk kita terapkan. Jika hanya
berdoa saja itu tidak akan mengubah keadaan. Begitupun jika dengan bekerja
saja, tanpa berdoa, tidak ada semangat yang menjiwai kerja. Ibaratnya masakan
nasi goreng. Jika hanya tahu resepnya tetapi tidak dikerjakan, maka nasi goreng
itu tidak akan jadi. Begitu juga, jika kita tetap memasak tapi tidak didasari
dengan pengetahuan resepnya, maka hasil jadi dan rasa nasi goreng itu tentu
akan dipertanyakan.
Jika belum berani untuk mengambil langkah untuk perubahan,
rencanakanlah perencanaan terlebih dalulu dengan perlahan dimulai dari
sekarang. Jangan lupa, lakukan semua itu dengan aksi, dan sekali lagi.. jangan
takut untuk gagal. Kita hanyalah makhluk yang selalu ingin belajar dari
berbagai kehidupan sosial, maka dari itu jangan risau oleh kegagalanmu karena
pengalaman adalah guru terbaikmu. Canangkan perencanaanmu, maka jadilah pemilik
masa depan dengan genggaman tanganmu!!!
Teman-teman, ini adalah posting repost dari satu tahun yang lalu...
Semoga bangkit kembali semangat teman-teman dalam menjalani hidup yah...
Okey... :)
#This post is revised from the post from 13th
February 2013.